Friday 12 October 2012

DUKUNGAN INFORMASI UNTUK BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

DUKUNGAN INFORMASI UNTUK BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan,sasaran,strategi,rencana dan program kerja
perusahaan tersebut.Bidang fungsional dalam perusahaan dibagi menjadi dua kelompok
utama yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang memberikontribusi
langsung kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran,yang kedua
adalah bidang-bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang.Yang
tergolong pada kategori pertama ialah bidang produksi,bidang pemasaran,bidang promosi
dan bidang penjualan.Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya
manusia.

JENIS-JENIS INFORMASI PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN

Dalam mengelola perusahaan diperlukan berbagai jenis informasi guna mendukung
berbagai proses pengambilan keputusan,baik oleh manajemen puncak,manajer
berbagai bidang fungsional dan penyelenggara kegiatan oprasional.Oleh karena itu
pengolahan informasi mutlak perlu dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga informasi
terkumpul,terolah dan tersimpan dengan baik sehingga mudah ditelusuri apabila diperlukan
pengolahan informasi harus memenuhi persyaratan kelengkapan,kemutakhiran,kehandalan
dan kepercayaan.Dikaitkan khusus dengan pelaksanaan berbagai fungsional,jenis-jenis
informasi yang dibutuhkan adalah:

1. Informasi di bidang ekonomi.
2. Informasi di bidang politik.
3. Informasi tentang situasi keamanan dan ketertiban umum.
4. Informasi tentang lingkungan.
5. Informasi tentang pemasok.
6. Informasi tentang persaingan.
7. Informasi tenetang target group.
8. Informasi tentang kriteria yang dapat digunakan sebagai benchmarks kepuasan
    konsumen.
9. Informasi tentang infrastruktur fisik yang tersedia ataupun yang akan tersedia.
10. Informasi tentang tahap dan jenis teknologi yang sudah dikuasai dan dapat diterapkan.



PRODUKSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Tujuan dan berbagai sasaran perusahaan hanya mungkin tercapai apabila perusahaan
menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang diminati konsumen.Konsumen timbul
apabila produk tersebut mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik dalam
arti kebutuhan fisik maupun kebutuhan nonfisik seperti kebutuhan status.Secara tradisional
konsumen meminati produk perusahaaan setelah mempertimbangkan banyak faktor seperti
mutu,harga,system pembayaran,jaminan penyimpanan pesanan pada waktu yang telah
disepakati bersama,jaminan produsen dan jaminan purnajual.Hal-hal yang tadi disebutkan

sebagai faktor-faktor tradisional tetapi dewasa ini timbul gejala baru dalam dunia bisnis
yang sifatnya mendunia,yaitu bahwa dalam proses produksi,manajemen dituntut menghargai
harkat dan martabat manusia di lingkungan perusahaan disamping adanya usaha sadar untuk
memproduksikan barang atau jasa tertentu dengan tidak merusak lingkungan.Manajemen
yang berhasil melakukan itu biasanya mendapatkan pengakuan dan penghargaan
internasional misalnya dalam bentuk sertifikasi ISO 9000 sertifikasi sejenis.

Disamping itu agar manajemen bidang produksi mampu menampilkan kinerja
yang benar-benar mendukung tercapainya tujuan dan berbagai sasaran perusahaan,perlu
memahami secara tepat “bisnis inti” (core business) dalam mana perusahaan bergerak.Pada
umumnya manajemen menetapkan satu bidang bisnis tertentu yang menjadi andalan
yang pada dasarnya dikaitkan dengan keunggulan komparatif yang dimiliki sehinggga
perusahaan dapat dikelola dengan tingkat efesiensi,efektifitas dan produktivitas yang
setinggi mungkin.Berbagai komponen dan keunggulan komparatif tersebut antara lain
ialah tersedianya dengan relatif mudah sumber daya manusia yang terampil dengan tingkat
upah/gaji yang tidak terlalu sulit dipikul oleh perusahaan,pengusahaan atau akses terhadap
bahan mentah atau bahan baku,lokasi perusahaan yang dekat dengan pasar yang telah
dikuasainya,sarana transportasi yang memadai,infrasruktur komunikasi yang handal,dan
sebagainya.Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa suatu perusahaan tidak boleh puas
hanya dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya,diperlukan keunggulan komparatif
yang memungkinkan perusahaan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak
dalam bidang bisnis yang sama dan menghasilkan produk sejenis atau subtitusi yang
memberikan kepuasan yang relatif sama bagi para konsumen.

Untuk menjalankan berbagai fungsi yang ada manajemen produksi memerlukan
informasi bukan hanya di bidang bisnis yang ditekuni seperti suplai bahan mentah atau
bahan baku,keadaan pasar,kondisi persaingan,produk apa yang sedang trendy dan lain
sebagainya.Juga berbagai kondisi lain seperti tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi
konsumen,penghasilannya,preferensinya,peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis,perkembangan tekhnologi yang dapat dimanfaatkan dan informasi lain
yang sejenis.Pentingnya pemilikan informasi akan terlihat apabila informasi tersebut akan
bermanfaat dan dapat digunakan secara lintas bidang dan lintas fungsi.

PEMASARAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Dapat dikatakan bahwa tidak banyak produk yang “mampu menjual dirinya
sendiri”,berarti lingkungan perusahaan terdapat fungsi pemasaran yang sasarannya antara lain
ialah agar:

a Para konsumen lama tetap “loyal” terhadap produk tertentu dengan tetap membeli
produk tersebut meskipun dipasaran terdapat poduk sejenis yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
b Para konsumen lama tidak “tergiur” oleh tersedianya produk subtitusi di pasaran.
c Konsumen baru tertarik memiliki dan menggunakan produk tersebut.

d Perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai.
e Memperbesar pangsa pasar.
f Mampu merebut segmen pasar tertentu,baik berdasarkan tingkat pendidikan,tingkat
penghasilan,jenis kelamin,kelompok usia,maupun domisili konsumen.

Pemasaran sebagai bidang fungsional dalam perusahaan merupakan fungsi yang amat
penting peranannya dalam upaya perusahaan meraih kemajuan,bukan hanya dalam bentuk
tingkat keuntungan yang wajar,akan tetapi juaga dalam arti pertumbuhan,perkembangan, dan
peningkatan kemampuan menghadapi persaingan di masa yang akan datang.

Dewasa ini semakin disadari bahwa terdapat konsep pemasaran yang penerapannya
di harapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan fungsi pemasaran secara efektif dan
efesien.Konsep tersebut pada dasarnya berkisar pada hal sebagai berikut:

a. Para manajer pemasaran dan tenaga profesional yang terdapat didalamnya dituntut
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar.
b. Pengembangan kegiatan pemasaran.
c. Koordinasi,kerjasama,interdependensi,interaksi dengan para penyelenggara bidang
fungsional lainnya di dalam perusahaan.
d. Tenaga kerja di bidang pemasaran harus terintegrasi secara mantap kedalam semua
silkus bisnis.
e. Segala kegiatan yang dilakukan organisasi merupakan upaya pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi tersebut.

Kelima hal tadi penting mendapat perhatian karena dalam menjalankan fungsi dan
kegiatannya para manajer tidak bebas dari hambatan dan kendala meskipun manajemen
puncak telah menentukan strategi yang tepat dan telah merumuskan kebijakan yang jitu.Teori
dan praktek pemasaran menunjukan paling sedikit lima bentuk kendala yang sering dihadapi;

1. Kebutuhan dan keinginan para pelanggan atau konsumen tidak selalu mudah di
identifikasi
2. Kegiatan pemasaran memerlukan biaya yang tidak sedikit.
3. Merupakan hal yang teramat sulit bagi manajer pemasaran untuk melakukan evaluasi
dari berbagai kombinasi variabel-variabel pemasaran yang mungkin dihadapi.
4. Satu keputusan tentang kegiatan pemasaran bukanlah tindakan yang berdiri sendiri
melainkan berkaitan atau berhubungan dengan berbagai keputusan lain.
5. Strategi dan keputusan tentang pemasaran tidak mampu mengendalikan hasil yang
dicapai.

Beberapa analisis yang biasa dilakukan fungsi pemasaran adalah analisis situasi yang
mencakup:

1. Analisis pasar.
2. Pengukuran pasar
3. Analisis profitabilitas dan produktivitas.

Informasi yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan dalam fungsi pemasaran dapat
diperoleh dari dalam organisasi ataupun dari luar organisasi,terlepas dari sumber mana
informasi tersebut didapat yang paling penting ialah jumlah,bentuk,jenis informasi itu
harus sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang
keseluruhan proses dan fungsi pemasaran dapat dibuat dengan tingkat akurasi yang setinggi
mungkin.

PROMOSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Kenyataan menunjukan bahwa ditinjau dari sudut pelembagaannya,promosi tidak
jarang “diperlakukan” sebagai suatu bidang fungsional sendiri,yang meskipun bukan terpisah
akan tetapi diperlukan sebagai tindak lanjut dari fungsi pemasaran.Praktek-praktek promosi
yang umum dilakukan menunjukan bahwa cara dan teknik yang dapat digunakan yang intinya
berkisar pada periklanan.Sangat menarik untuk menyimak bahwa dalam arti yang sebenar-
benarnya,program periklanan merupakan kegiatan komunikasi.Bahkan ada yang mengakatan
bahwa program periklanan yang efektif adalah program yang menggugah”naluri anak kecil
yang terpendam dalam diri konsumen”.Periklanan mengandung komponen komunikasi yaitu
adanya sumber,pesan yang ingin disampaikan,media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan,tanggapan atas pesan yang disampaikan itu oleh penerima pesan.Pesan yang ingin
disampaikan mengandung berbagai elemen seperti bahwa produk yang dipromosikan
merupakan sesuatu yang wajar atau pantas dimiliki oleh konsumen karena produk tersebut
mampu memenuhi sebagai kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut,bahwa para
konsumen mengambil keputusan tepat jika membeli,memiliki dan menggunakan produk yang
dipromosikan,ketimbang produk lain,bahwa produsen mempertaruhkan reputasinya dalam
menjamin mutu produk yang dipromosikan,bahwa harga yang ditawarkan bersaing,bahwa
persyaratan pembayaran yang dapat dinegosiasikan sehingga menguntungkan kedua belah
pihak dan jaminan lain oleh produsen yang merangsang minat konsumen yang menjadi
sasaran penyampaian pesan.

Karena kegiatan periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi bisnis program
periklanan harus mempunyai berbagai sasaran untuk dicapai,seperti:

1. Memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen atau calon konsumen tentang
produk yang dihasilkan dan perusahaan yang menghasilkannya sehingga kesadaran
mereka tentang produk yang menghasilkannya semakin tepat.
2. Mengingatkan konsumen bahwa terdapat produk yang di inginkan dan dibutuhkannya
dipasaran yang dihasilkan oleh perusahaan tertentu.
3. Mengubah sikap konsumen atas produk lain yang selama ini digunakan.
4. Mempengaruhi sikap konsumen sedemikian rupa sehingga timbul niat membeli,
memiliki, dan menggunakan produk tersebut.
5. Menumbuhkan kemauan kuat untuk membeli,memiliki dan menggunakan produk
yang diiklankan sehingga konsumen bersedia mengeluarkan biaya yang diperlukan
untuk itu.

Pencapaian berbagai sasaran periklanan akan lebih terjamin apabila manajer periklanan
dan seluruh jajarannya memahami dengan benar paling sedikit delapan unsur periklanan:

1. Kaitannya dengan strategi pemasaran.
2. Sasaran periklanan.
3. Anggaran yang tersedia.
4. Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
5. Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif
6. Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan.
7. Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
8. Apabila diperlukan,melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.


Kaitannya dengan strategi pemasaran.
Sasaran periklanan.
Anggaran yang tersedia.
Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif
Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan.
Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
Apabila diperlukan,melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.

Kiranya penting untuk memperhatikan bahwa produsen harus memegang teguh norma-
norma etika dalam kegiatan promosi yang dilakukannya,artinya bahwa materi iklan haruslah
faktual dalam arti hal-hal yang di kemukakan mengenai produk harus sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya,seperti mutunya, bahan yang digunaka dalam membuatnya,
kegunaannya, jangka waktu efektifitas penggunaannya, masa berlakunya jaminan,
persyaratan pembayaran, dan layanan penjualan.

PENJUALAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Jika program pemasaran dan promosi berhasil maka tindak lanjut yang diambil
adalah penjualan produk yang telah dihasilkan,salah satu tolak ukur keberhasilan program
pemasaran,promosi dan periklanan ialah apabila konsumen memberikan tanggapan atau
reaksi positif terhadap upaya promosi tersebut dalam bentuk kesediaan mengeluarkan
uang untuk membeli produk yang bersangkutan untuk memenuhi sebagian kebutuhan dan
keingiannya.Berbagai faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pembentukan wadah
bidang fungsional ini ialah besar kecilnya perusahaan,alternatif yang dipilih untuk kegiatan
penjualan,jenis pasar dimana produk dijual,sifat geografis para pembeli,estimasi volume
penjualan, dan faktor-faktor lain yang sejenis.

Keberadaan wiraniaga sebagai wadah untuk melakukan penjualan sangat penting

karena:

1. Mereka berperan sebagai sumber informasi tentang produk yang akan di jual.
2. Merekalah yang di anggap paling mengetahui potensi penjualan.
3. Merekalah yang memahami bentuk dan sifat tanggapan pembeli terhadap produk yang
telah dipromosikan.
4. Merekalah yang harus menjelaskan perubahan harga jual produk kepada berbagai
pihak apabila terjadi perubahan.
5. Para wiraniaga tersebut mengetahui kebijaksanaan dan tindakan pesaing.

Dalam menjalankan peranannya sebagai sumber informasi wiraniaga bertugas untuk
menindaklanjuti kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan
antara lain:

1. Pemberian informasi kepada para pembeli dan calon pembeli tentang manfaat produk
yang akan dijual.
2. Menjawab berbagai pertanyaaan pembeli mengenai produk.
3. Mmberikan bantuan yang diperlukan oleh distributor,agen, dan pengecer sedemikian
rupa sehingga mereka punya keinginan yang besar untuk terus berperan sebagai mitra
kerja perusahaan.
4. Melanjutkan kegiatan promosi dalam bentuk peragaan serta memberikan penjelasan
tentang kesiapan peresuahaan memenuhi permintaan para pembeli,sekalipun
jumlahnya meningkat.
5. Pemberian pelayanan yang cepat,akurat dan ramah kepada para pembeli sehingga
mereka merasa puas melakukan transaksi dengan perusahaan.

Manajer penjualan dan tenaga profesioanal dibawahnya perlu memiliki program
penjualan yang pada dasarnya berkisar pada:

1. Merumuskan dan menentukan sasaran penjualan sebagai tindak lanjut pelaksanaan
strategi pemasaran dan promosi yang telah dijalankan sebelumnya.
2. Menganalisis dan mengenali dengan tepat teknik penjualan yang paling tepat sehingga
mempunyai daya tarik yang kuat bagi pembeli dan calon pembeli.
3. Jaminan tersedianya tenaga wiraniaga yang bukan hanya mengenal produk yang akan
dijual dengan baik akan tetapi bahkan mencintai produk tersebut.
4. Penyusunan anggaran penjualan.
5.Penilaian pelaksanaan program penjualan sehingga diketahui faktor-faktor
pendukungnya disamping mengidentifikasi berbagai hambatan atau kendala yang
dihadapi.

Kemampuan mengunakan satu atau kombinasi beberapa system akan lebih menjamin
lakunya produk yang akan dijual pada gilirannya mendatangkan laba yang diinginkan oleh
perusahaan.Kemampuan akan terwujud apabila wiraniaga di bekali dengan kemahiran
menggunakan informasi yang diperlukan.

MANAJEMEN LOGISTIK SEBAI BIDANG FUNGSIONAL

Yang dimaksud dengan logistik ialah keseluruhan bahan,barang,alat, dan sarana yang
diperlukan dan digunakan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasarannya.Logistik yang dikelola dengan baik dapat dilihat dari “arus masuk” dan ”arus
keluar”.Yang dimaksud arus masuk adalah segala jenis bahan,barang,alat dan sarana yang
bersumber dari luar perusahaan contohnya bahan mentah yang kemudian diolah menjadi
barang jadi.Sedangkan yang dimaksud arus keluar adalah produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk disalurkan kepada berbagai pihak separti distributor,agen dan pengecer.

Proses Manajemen Logistik

Proses manajemen logistik terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengenai pengadaan.Pengadaan logistik dilakukan dengan tiga cara yaitu membeli,
menyewa atau membuat sendiri.Langkah yang paling banyak ditempuh ialah dengan
cara membeli,untuk menjamin kesemuanya itu tidak sedikit perusahaan yang
menggunakan pendekatan sentralisasi pembelian karena mepunyai beberapa manfaat
diataranya:
a. Tidak terjadinya duplikasi pembelian bahan/barang/alat/sarana oleh berbagai
satuan kerja dalam perusahaan yang hanya melihat kebutuhan atau keperluannya
sendiri padahal tidak mustahil ada bahan yang dapat digunakan oleh beberapa
satuan kerja.
b. Posisi tawar perusahaan vis a vis pemasok lebih kuat karena volume pembelian
yang besar daripada pembelian oleh masing-masing satuan kerja.
c. Kegiatan ketata usahaan logistik relatif lebih sederhana terutama dilihat dari
klasifikasi yang harus dilakukan.

Adakalanya perusahaan membuat sendiri alat tertentu yang diperlukannya,alasan
mengapa cara ini ditempuh karena lebih ekonomis.Namun dalam kondisi tertentu
pengadaan alat dilakuakn dengan cara menyewa alat tersebut.Ada dua cara dalam
proses penyewaan

a. Melakukan kontrak penyewaan alat tertentu yang berarti bahwa penyewa hanya
membayar sewa peralatan yang digunakan sedang pemilikan peralatan tetap
berada di tangan perusahaan yang menyewakan.
b. Hire purchase berarti setelah suatu jangka waktu tertentu alat yang disewakan
pada akhir jangka waktu tersebut peralatan yang disewakan menjadi milik
penyewa.
2. Penyimpanan.Pentingnya penyimpanan yang baik terlihat dari dua sisi.Satu sisi ialah
berbagai inventaris yang dimiliki belum tentu langsung digunakan,banyak segi-segi
teknis yang harus dipertimbangkan dalam penyimpanan misalnya klasifikasi dengan
mengunakan kode tertentu sehingga mudah ditemukan apabila tiba waktunya.Sisi
lainnya ialah bahan mentah/bahan baku yang telah selesai diolah yang siap di
pasarkan dan dijual belum tentu semuanya segara dapat di kirim,penyimpanannya
haruslah sedemikian rupa sehingga keamanannya terjamin,kondisinya terpelihara
baik,mudah diambil jika waktunya untuk dikirim.
3.Distribusi.Manajer logistik harus bisa menjamin bahwa kegiatan distribusi
berlangsung dengan cepat, tepat dan aman.Berarti alat pengangkut inventaris tersebut
harus sesuai dengan sifatnya,hal yang sama juga berlaku untuk produk yang disimpan
untuk sementara dan pada waktunya dikirim ke berbagai pihak yang menjadi saluran
pemasaran dan penjualan.
4. Penggunaan.Sorotan penggunaan tertuju pada inventaris perusahaan yang digunakan
secara internal,baik dalam proses pengolahan bahan mentah dan bahan baku menjadi
produk tertentu,maupun dalam arti sarana dan prasarana kerja yang digunakan dalam

rangka menjalankan roda perusahaan,termasuk mesin-mesin,alat-alat kantor serta
sarana dan prasarana lainnya.
5. Pemeliharaan.Sarana dan prasarana memerlukan pemeliharaan yang sangat cermat
karena ada asara yang hanya bermanfaat selaki pakai dan adapula yang dapat
digunakan berkali-kali.Maka manajer logistik dituntut untuk memahami segi-segi
teknis dari sarana dan prasarana kerja yang diperlukan oleh organisasi.
6. Penghapusan.Kebijakan tentang penghapusan merupakan keputusan manajemen
tingkat tinggi karena sifatnya yang multifaset atau multidimensi.Berarti batas
wewenang manajer logistik adalah melaksanakan kebijakan,dalam melaksanakan
kebijakan penghapusan tersebut manajer logistik harus menjamin kegiatan organisasi
tidak terganggu.

Manajemen logistik sebagai salah satu komponen tim manajemen dalam perusahaan yang
harus terlibat dalam suatu siklus bidang manajemen yang menjadi tanggung jawabnya karena
hanya dengan demikianlah kontinuitas kegiatan organisasi dapat berjalan.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL

Sumber daya manusia (resource) yang paling strategis yang dimiliki oleh suatu
organisasi.Ungkapan demikian sama sekali tidak mengabaikan pentingnya source
yang lain,seperti uang,mesin,metode kerja,bahan mentah atau bahan baku,sumber
energy,waktu,informasi dan pasar.Akan tetapi seperti dapat dilihat sebagai moto
perusahaan di kantor-kantor Union Carbide di seluruh dunia,sarana dan prasarana tersebut
hanya mungkin terjadi kegiatan organisasi.Yang membuat terjadinya kegiatan hanya
manusia.Dengan kata lain,manusia merupakan unsure terpenting dalam kehidupan suatu
organisasi.Betapapun besarnya kemampuan organisasi menyediakan,menguasai, dan
memiliki berbagai sarana dan prasarana serta betapapun tingginya kemahiran kelompok
manajerial merumuskan dan memilih strategi untuk ditempuh pada akhirnya tolak ukur
keberhasilan organisasi ditentukan oleh manusia yang bekerja di dalamnya.

Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Sebagai bidang fungsional dalam suatu organisasi menjalankan berbagai fungsinya atas dasar
beberapa postulat yang mendasar sifatnya,yaitu:

1. Bahwa pekerja adalah makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang harus
diakui dan dihargai oleh oarnag ataupun pihak lain,termasuk para manajer dalam
organisasi damana meraka bekerja.
2. Bahwa bekerja dipandang bukan sekedar uapaya mencari nafkah bagi diri sendiri dan
bagi orang lain yang menjadi tanggungan pekerja,meskipun maksud itu tetap ada,akan
tetapi sebagai perwujudan keinginan untuk “mengangkat” harkat dan martabatnya itu.
3. Bahwa bekerja merupakan upaya pemenuhan berbagai kebutuhan insani tidak hanya
dalam bentuk kebutuhan fisik akan tetapi juga berbagai kebutuhan lain yang sifatnya
nonfisik.

4. Bahwa karena harkat dan martabat sebagai manusia terhormat dengan berbagai
predikatnya gaya manajerial yang tepat digunakan adalah gaya yang mencerminkan
pengakuan manajemen atas berbagai predikat tersebut.
5. Bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang khas dan oleh karena itu harus
diperlakukan bukan hanya secara menusiawi ditempatnya bekerja tetapi juga
memperhitungkan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam diri mereka,termasuk
perbadaan yang bersifat idiosinkratik sekalipun.

Berbagai postulat tersebutlah yang menjadi dasar penyelengaraan berbagai fungsi manajemen
sumber daya yang pada intinya terdiri dari:

1. Sistem informasi Sumber Daya Manusia.Inti suatu system informasi sumber daya
manusia terlatak pada informasi tentang:
a. Uraian semua jabatan yangada dalam organiasasi
b. Analisis pekerjaan yang lengkap sehingga diketahui aneka ragam pekerjaan yang
harus dilaksanakan
c. Uraian pekerjaan yang memberikan gambaran yang jelas tentang persyaratan yang
harus dipenuhi oleh tanaga kerja yang ditugaskan dan diberikan tanggung jawab
tertentu
d. Standar unjuk kerja yang digunakan sebagai tolak ukur tentang berhasil tidaknya
seseorang mengangku jabatan dan mengerjakan tugasnya.
2. Sekilas tentang perencanaan ketenagakerjaaan.Permintaan timbulnya tenaga kerja
karena berbagai factor seperti:
a. Pengembangan dan perluasan organisasi
b. Keputusan manajemen puncak menempuh kebijakan baru
c. Promosi bagi orang-orang tertentu yang pada gilirannya mengakibatkan terjadinya
lowongan
d. Adanya karyawan yang atas kemauannya sendiri berhenti bekerja apada
organisasi
e. Adanya karyawan yang dikenakan pemutusan hubungan kerja karena melakukan
pelanggaran yang sifatnya serius
f. Adanya karyawan yang memasuki masa purnabakti
g. Karena ada karyawan yang meninggal dunia
3. Perihal Rekrutmen.Dengan perkataan lain manajemen sumber daya manusia
menggarap berbagai sumber tenaga kerja baru yang dibutuhkan,sumber-sumber
tersebut antara lain:
a. Lamaran langsung oleh pencari pekerjaan
b. Lamaran tertulis
c. Lamaran informasi orang dalam
d. Lembaga pendidikan formal
e. Balai latihan kerja
f. Kantor departemen tenaga kerja
g. Organisasi penyedia tenaga kerja baru
h. Perusahaan konsultan yang menyediakan jasa pencarian tenaga kerja baru

i. Organisasi penyalur tenaga kerja sementara
j. Organisassi profesi
k. Asosiasi perusahaan sejenis,Organisasi serikat pekerja
4. Proses seleksi.Proses seleksi harus memenuhi tiga sasaran penting
a. Tersedianya tenaga keraja baru yang diperlukan serta memenuhi persyaratan
kualitatif yang dituntut oleh organisasi dilihat dari sudut pengetahuan,
ketrampilan, pengalaman, bakat dan minat.
b. Proses seleksi harus merupakan instrument yang mampu memberikan gambaran
tentang kemampuan tenaga kerja yang lolos seleksi untuk melakukan berbagai
bentuk penyesuaian yang dituntut oleh organisasi sehingga tenaga kerja yang
baru itu menampilkan perilaku sejalan dengan budaya organisassi yang menjasi
pilihannya sebagi tempat berkarya.
c. Proses seleksi harus merupakan alat yang ampuh untuk memperkirakan
kemampuan tenaga kerja baru untuk menghadapi stress dalam pekerjaan karena
telah terbukti bahwa berat atau ringan setiap pekerjaan mengandung stress.
5. Orientasi dan penempatan.Ada tiga alasan mengapa orientasi bagi karyawan baru
sangat penting:
a. Adanya rasa takut atau ngeri terhadap lingkungan organisasi yang baru saja
dimasuki.
b. Karyawan baru harus diberi kesempatan untuk mengenal organisasi
c. Agar rasa takut yang mungkin terdapat dalam dirinya hilang maka perlu
memperoleh informasi selengkap mungkin tentang berbagai hak dan kewajiban
sebagai karyawan organisasi.
Manajemen system imbalan.Karyawan biasanya menilai imbalan dengan
6.
mengguanakan empat perbandingan:
a. Diri sendiri di dalam organisasi.
b. Diri sendiri di luar organisasi.
c. Orang lain didalam organisasi.
d. Orang lain diluar organisasi.

Manajemen harus memperhitungakan kemampuan organisasi memberikan imbalan
kepada karyawan,uatu system imbalan harus:

a. Mempunyai daya terik bagi para tenaga kerja baru untuk bekerja di organisasi.
b. Mampu mempertahankan tenaga kerja yang baik untuk tetap bekerja di organisasi.
c. Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi niat karyawan untuk berhentidan
pindah ke organisasi yang lain.
d. Menjamin kepuasan kerja yang tinggi.
7. Perencanaan dan pengembangan karier.
8. Pendidikan dan pelatihan. Lima alas an mengapa pelatihan diperlukan:
a. Apabila terlihat gejala menurunnya produktifitas para karyawan.
b. Apabila karyawan melakukan banyak kesalahan dalam melakukan tugasnya.
c. Apabila terlihat gejala motivasi para karyawan rendah.
d. Apabila semangat kerja menurun.

e. Apabila manajemen puncak menentukan strategi baru

9. Penilaian kinerja.Dalam kaitan ini kiranya relevan untuk menekankan bahwa
penilaian kinerja dengan orientasi masa depan jauh lebih penting dibandingkan
dengan penilaian kinerja karyawan di masa lalu.

No comments:

Post a Comment