Pramuka Klari
Media informasi tentang kepramukaan dan umum untuk masyarakat umum
Thursday 18 April 2013
Film Hasduk Berpola
Salam Pramuka,
Sudah lama nih engga bagi-bagi info soal pramuka.Kali ini saya akan bagi-bagi info buat kaka-kakak yang hoby nonton film.Baru-baru ini telah direlease film Hasduk Berpola menceritakan rasa nasionalime yang dimili oleh seorang kakek veteran bernama Masnun.Ditengah terdegradasinya rasa nasionlisme bangsa Indonesia film ini mencoba menumbuhkan rasa tersebut dalam masyarakat,salah satunya dengan kegiatan Pramuka.
Film yang disutradarai oleh Hariss Nizam ini dibuat berdasarkan sebuah cerita pendek berjudul sama, Hasduk Berpola, yang ditulis oleh Bagas D Bawono, seorang arsitek yang juga penulis aktif.Film ini diperankan oleh Bangkit Prasetya Iga Mawarni,Idrus Sardi dan Fay Nabila.film ini berhasil mengenalkan kata "hasduk" ke khalayak ramai sebagai ganti dari "kacu" --istilah yang sudah sangat akrab di telinga kita.
Monday 5 November 2012
Pramuka Bisa Hindarkan Anak dari Terorisme dan Tawuran
Iman Herdiana - Okezone
BANDUNG -Terorisme di Indonesia disinyalir merekrut
generasi muda untuk menjalankan aksinya. Untuk itu diperlukan upaya
membentengi diri agar tindakan tersebut merembet.
Ketua Dewan Pembina Pramuka Jawa Barat (Jabar) yang juga Wakil Gubernur Dede Yusuf, menyatakan gerakan Pramuka berpotensi bisa meredam rekruitmen yang dilakukan teroris.
"Poin penting gerakan Pramuka, kita arahkan anak muda pada posisi yang benar sehingga kreativitasnya terakomodir. Maka tidak akan ada tawuran kejahatan atau direkrut teroris," kata Dede Yusuf usai Peringatan Hari Pramuka ke-51 Tingkat Jabar di Lapangan Gasibu, Bandung, Selasa (25/9/2012).
Menurutnya, anak muda tidak boleh dilarang atau dibatasi. Sebaiknya, biarkan saja anak muda tumbuh bebas dengan kreatiitasnya. Di saat itulah, pihak orangtua maupun pemerintah menyediakan posisi atau tempat untuk aktivitas anak muda.
"Lewat Pramuka, anak-anak ini dilatih sejak sejak dini, diajari cinta bangsa, terus hingga SMP, SMA, dan mahasiswa. Nantinya jadi ada benang merah atau rantai komando bahwa yang mereka perjuangkan NKRI," katanya.
Misalnya di Pramuka Jabar, ada anggota yang berasal dari pondok pesantren (Ponpes) Salafiyah. Sehari-hari para santri Ponpes tersebut memang belajar agama, "Tetapi dengan Pramuka mereka dikenalkan juga terhadap cinta NKRI dan Pancasila," ujarnya. (ris)
Ketua Dewan Pembina Pramuka Jawa Barat (Jabar) yang juga Wakil Gubernur Dede Yusuf, menyatakan gerakan Pramuka berpotensi bisa meredam rekruitmen yang dilakukan teroris.
"Poin penting gerakan Pramuka, kita arahkan anak muda pada posisi yang benar sehingga kreativitasnya terakomodir. Maka tidak akan ada tawuran kejahatan atau direkrut teroris," kata Dede Yusuf usai Peringatan Hari Pramuka ke-51 Tingkat Jabar di Lapangan Gasibu, Bandung, Selasa (25/9/2012).
Menurutnya, anak muda tidak boleh dilarang atau dibatasi. Sebaiknya, biarkan saja anak muda tumbuh bebas dengan kreatiitasnya. Di saat itulah, pihak orangtua maupun pemerintah menyediakan posisi atau tempat untuk aktivitas anak muda.
"Lewat Pramuka, anak-anak ini dilatih sejak sejak dini, diajari cinta bangsa, terus hingga SMP, SMA, dan mahasiswa. Nantinya jadi ada benang merah atau rantai komando bahwa yang mereka perjuangkan NKRI," katanya.
Misalnya di Pramuka Jabar, ada anggota yang berasal dari pondok pesantren (Ponpes) Salafiyah. Sehari-hari para santri Ponpes tersebut memang belajar agama, "Tetapi dengan Pramuka mereka dikenalkan juga terhadap cinta NKRI dan Pancasila," ujarnya. (ris)
Sumber okezone.com
Pramuka di Inggris Sediakan Seragam Muslim
SERAMBINEWS.COM - Pramuka di Inggris sudah merancang seragam khusus untuk wanita Muslim
yang menjadi anggotanya. Adanya seragam tersebut adalah untuk merekrut
dan menarik minat wanita Muslim generasi muda agar bergabung menjadi
anggota pramuka.
Wanita sudah diizinkan masuk menjadi anggota Pramuka sejak tahun 1976. Hingga kini terdapat sekitar 400 ribu anggota pramuka yang ada di Inggris. Anggota wanitanya berjumlah seperenam dari total tersebut.
Saat ini ada sekitar 2.000 anggota wanita Muslim pramuka dan terdapat 40 kelompok pramuka diantaranya diketahui memiliki anggota mayoritas Muslim. Untuk itu diperlukan seragam khusus untuk anggota perempuannya.
Sebelumnya, seragam pramuka untuk anggota wanita hanya kaos dengan lengan pendek dan tidak ada penutup kepala.
Kini seragam yang disediakan adalah seperti baju kurung dengan
panjang selutut. Lengan bajunya pun panjang dan disertai dengan jilbab
sebagai penutup kepala.
"Pramuka sudah menawarkan sesuatu untuk semua orang, tidak peduli agama, etnis atau keyakinan. Saya sangat bangga bahwa kami menawarkan lingkungan bagi orang-orang dari semua latar belakang untuk bersatu," ujar Kepala Pramuka, Bear Grylls, seperti di kutip dari Daily Mail, Kamis (29/3/2012).
Seragam tersebut dibuat oleh perancang keturunan Palestina-Inggris, Sarah Elany.
Editor : mufti
Sumber : Tribunnews
Tuesday 30 October 2012
BANDARA BARU di Karawang mulai digarap 2015
Berliana Elisabeth
JAKARTA: Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan bandara baru di Karawang, Jawa Barat dimulai pada 2015 dengan modal dari investor swasta maupun Badan Usaha Milik Negara.
"Feasibility studies [studi kelayakan] sudah selesai oleh JICA, kami tinggal menunggu mereka presentasi di depan sejumlah kementerian terkait termasuk Kemenhub," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay hari ini, Jumat 4 Mei 2012.
Dia menambahkan pihaknya akan meminta swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membiayai pembangunan bandara baru di Karawang.
"Pemerintah kemungkinan hanya menganggarkan dana untuk masalah lahan, sisanya diserahkan kepada swasta maupun BUMN dengan pola kerjasama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP)," ucapnya tanpa dapat memberikan gambaran total biaya pembangunan bandara baru ini.
Herry menjelaskan bandara di Karawang ini akan menjadi pelengkap atau multiairport di Jakarta, mengingat permintaan transportasi udara di Jakarta meningkat pesat.
Menurutnya, meski Bandara Soekarno—Hatta Cengkareng tetap dikembangkan, dengan runway (landasan pacu) ketiga dan terminal empat, tetap hasil pengembangannya tidak akan dapat menjawab kebutuhan transportasi udara di Jakarta dan sekitarnya.
"Kalau melihat tren sekarang, kita butuh bandara baru. Dengan demikian, rencana pembangunan runway ketiga Bandara Soekarno—Hatta tetap berlanjut," ucapnya.
Tahun lalu saja, lanjutnya, yang melewati Bandara Soekarno—Hatta telah 51 juta penumpang. Dengan pertumbuhan yang ada saat ini, dalam beberapa tahun lagi diperkirakan sudah melebihi 70 juta, sehingga harus ada bandara lain.
Herry menyebutkan setelah FS untuk rencana pembangunan bandara baru di Karawang selesai, selanjutnya Kemenhub bersama kementerian terkait lainnya akan menilai dari presentasi JICA.
"Setelah presentasi, masuk ke level menteri dan akan di bahas bersama Wakil Presiden, tetapi sebenarnya rencana pembangunan bandara Karawang ini sudah pernah dibahas di level wapres karena masuk program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Metropolitan Priority Area (MPA)," ucapnya.
Herry menargetkan kalau diputuskan tahun ini untuk pembangunan bandara Karawang, sudah dapat dilakukan pembangunan pada 2015. "Yang akan dilakukan adalah studi tambahan untuk lingkungan, kalau tahun ini diputuskan oleh pemerintah, maka ground breakingnya akan dilakukan pada 2015 nanti."
Dia menjelaskan berdasarkan rencana induk atau masterplan bandara Karawang akan sekelas Bandara Soekarno-Hatta, yakni dengan luas areal 3 km x 3 km. (sut) (Sumber bisnis.com)
Thursday 25 October 2012
Profil Opi Kinanti
Buat rekan-rekan yang suka ngedengerin radio trisara pada tahun 2000an mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Opi Kinanti.Secara dia punya suara yang merdu dan slalu terngiangngiang di telinga pendengarnya.Dia biasa ngebawain acara yang selalu ditungu-tunggu ABG pada masa itu (termasuk saya),yaitu gelaran carita.
Mungkin diantara rekan-rekan ada yang penasaran belum pernah melihat wajah atau sekedar fotonya.tenang saya akan bagi-bagi,foto tersebut saya dapet dari blog dan facebooknya.Dia sekarang jadi penyiar di radio antasalam bogor.Kayanya sih dia belum nikah brow... coba tanya aja langsung kedia...
Cikidot buat yang penasaran kita langsung ke Te Ka Pe
Friday 12 October 2012
Fokus Pada Pelanggan
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Pembahasan
yang akan diuraikan dalam tulisan ini menekankan pada bagaimana upaya
perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya melalui pemberian pelayanan
prima kepada para pelanggannya tersebut. Dalam upaya peningkatan pemberian
pelayanan prima kepada pelanggannya, perusahaan haruslah terlebih dahulu
menekankan visinya untuk berorientasi pada pelanggan, terutama dalam kegiatan
pemenuhan kebutuhan dan keinginan para pelanggannya tersebut. Dengan orientasi
kepada pelanggan, perusahaan tentunya berupaya untuk merancang pelayanan yang
terbaik kepada pelanggannya. Hal ini dilakukan terutama karena kepuasan
pelanggan hanya dapat dicapai melalui hasil kinerja yang terbaik dalam
pemberian pelayanan kepada pelanggannya. Pemberian pelayanan yang terbaik hanya
dimungkinkan, apabila perusahaan dapat mampu menjaga atau meningkatkan mutu
jasa atau pelayanan yang diberikannya.
Setiap
perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya
mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal. Hal ini
dituangkan dalam perumusan apa yang menjadi tujuan dan sasaran perusahaan
tersebut. Dalam hal ini maka yang pertama-tama harus diperhatikan perusahaan
adalah orientasi pelanggan atau customer, yaitu apa yang harus dipuaskan
perusahaan bagi pelanggannya. Dengan penekanan perhatian perusahaan pada
pelanggan, maka tentunya yang harus dipuaskan perusahaan tersebut adalah
kebutuhan dan keinginan pelanggan atau customer needs & wants. Customer needs
adalah sesuatu yang dicari atau diharapkan oleh seseorang pelanggan dapat
terpenuhi dengan mengkonsumsi suatu barang atau jasa tertentu. Perusahaan
haruslah berupaya untuk dapat mengetahui apa yang harus dipuaskan perusahaan
bagi pelanggannya. Dalam hal ini tentunya adalah customer needs, dan perusahaan
harus dapat memuaskan tingkat minimal dari kebutuhan pelanggan tersebut.
Sedangkan dengan customer wants terkait dengan harapan atas keinginan untuk
dipenuhi, seperti mutu produk dan pelayanannya, fitur produk tersebut dan model
atau desain produk itu.
Permasalahan
yang harus terus diperhatikan perusahaan sebagai lanjutan tindakan dalam
strategi perusahaan, khususnya di bidang pemasaran adalah bagaimana customer
needs dan wants tersebut dapat dipuaskan. Untuk ini perusahaan haruslah selalu
siap dengan komitmennya yaitu Fokus pada Pelanggan (Klausul 5.2 - ISO 9001
Sistem Manajemen Mutu). Fokus pada pelanngan merupakan titik awal dari
pandangan mutu bagi kepuasan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan haruslah
selalu siap dengan komitmennya atas mutu. Dengan keberhasilan perusahaan dalam
pengelolaan mutu, seperti dengan TQM (Total Quality Management) adalah cerminan
atas mutu produk. Dalam hal ini jaminan mutu produk merupakan gambaran dari
Fokus pada Pelanggan, terutama untuk dapat terjaminnya kepuasan pelanggan
tersebut. Fokus pada Pelanggan merupakan dasar dari pelaksanaan fungsi
pemasaran, dimana pemasaran selalu berupaya agar perusahaan selalu berhubungan
erat dengan para pelanngannya.Gambaran ini dicerminkan dari upaya perusahaan
untuk selalu dapat dengan tepat mengidentifikasikan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan pelanggannya, dan berupaya memperkecil perbedaan (gap) apa
yang diinginkan dari produk yang dihasilkan perusahaan dengan apa yang sebenarnya
mereka terima. Hal inilah salah satu yang terpenting dari Fokus Perusahaan pada
Pelanggan.
Terdapat
banyak perusahaan yang mengalami kegagalan, karena kurang memperhatikan
pelanggan dan perubahan kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu. Hal ini
dihadapi oleh perusahaan telepon genggam Ericsson, pesawat terbang Fokker dan
beberapa perusahaan industri sepeda yang gagal di Indonesia. Oleh karena itu
dibutuhkan upaya untuk dapat memanifestasikan penerapan keterampilan (skill)
tertentu untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (needs and wants) tertentu
dari particular customer group. Dalam kaitan ini pada tahun 1980-an perusahaan
IBM yang terkenal sebagai leader dalam menghasilkan mesin tik dan peralatan
tabulasi mekanik, hampir gagal dalam bisnisnya. Oleh karena itu perusahaan
IBM tersebut telah melakukan perumusan kembali apa yang sebenarnya
dibutuhkan pelanggannya, yaitu memberikan peralatan “information processing and
storage”. Dengan melakukan perumusan kembali apa yang harus dilakukan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya, perusahaan ini dapat terus
mampu berkembang. Dalam hal ini, IBM menetapkan perubahan produk atau bisnisnya
menjadi perusahaan yang bergerak dalam “Computers, Software Systems, Office
Systems & Printers”.
B.
Rumusan Masalah
Setiap
perusahaan atau pun lembaga pelayanan publik berusaha mencapai kepuasan pelanggan.Terlepas
itu dari kontek TQM atau tidak.Namun berdasarkan matakuliah yang sekarang kita
pelajari,yaitu TQM maka untuk mencapai kepuasan tersebut tidak terlepas dari konsep
TQM.
Berdasarkan
dari penjelasan diatas,maka rumusan masalahnya yaitu: bagaimana mencapai
kepuasan pelanggan melalui fokus pada pelanggan menurut konsep dan teori TQM.
C.
Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini untuk
mengetahui hubungan fokus pada pelanggan dengan kepuasan pelanggan sesuai
dengan konsep TQM.
D.
Manfaat Makalah
Untuk masyarakat umum makalah ini bisa
di implementasikan kedalam keseharian dalam menjalankan bisnis atau usaha.
Sementara untuk kami penulis makalah
ini sebagai materi tambahan dalam mendalami mata-kuliah TQM sehingga ketika
kami kelak mempunyai usaha sendiri bisa menerapkan strategi fokus pada
pelanggan ini sebagai jalan pencapaian kepuasan pelanggan.
BAB II
Pembahasan
A.
Pengertian Pelanggan
Dalam
pandangan tradisional,pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang membeli dan
menggunakan produknya.Pelanggan tersebut merupakan orang yang berinteraksi
dengan perusahaan setelah proses menghasilkan produk.Sedangkan pihak-pihak yang
berinteraksi dengan perusahaan sebelum tahap proses menghasilkan produk
dipandang sebagai pemasok.Dalam perspektif tradisional ini pelanggan dan
pemasok merupakan entitas eksternal.
Sedangkan
dalam pendekatan TQM pelanggan dan pemasok ada didalam dan diluar
organisasi.Pelanggan eksternal adalah orang yang membeli dan menggunakan produk
perusahan.Pemasok eksternal adalah orang diluar perusahaan yang menjual bahan
mentah/bahan baku,informasi,atau jasa kepada organisasi.Sedangkan di dalam
organisasi juga ada pelanggan internal dan pemasok internal.
Pelanggan
adalah semua orang yang menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi suatu standar
kualitas tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performa kita /
perusahaan. Manajemen perusahaan L.L. Bean, Freeport, Maine, memberikan
beberapa definisi tentang pelanggan yaitu :
1. Pelanggan adalah orang yang tidak bergantung pada kita, tapi kita yang
bergantung padanya.
2. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya.
3. Tiada seorang pun yang menang beradu argumentasi dengan pelanggan.
4.
Pelanggan adalah orang yang
teramat penting yang harus dipuaskan.
Pelanggan suatu perusahaan
adalah orang yang membeli dan menggunakan produknya. Pelanggan tersebut
merupakan orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses mengahsilkan
produk. Sedangkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan perusahaan sebelum tahap
proses menghasilkan produk dipandang sebagai pemasok.
Hoyle (2007) berpendapat customer is
an organization or person that receives a product from another organization and
includes, consumer is client, end user, retailer, beneficiary, and purchaser.
Pelanggan adalah organisasi atau orang yang menerima produk dari organisasi
lainnya, langganan termasuk klien, pemakai akhir, pengecer, penerima kegunaan
organisasi, dan pembeli. Hal senada disebutkan dalam Kamus Bahasa Indonesia
bahwa pelanggan adalah orang (tempat) yang mempunyai hubungan tetap dalam hal
jual beli, sebagai pengguna produk.
Tjiptono dan Diana (2003) berpendapat
pelanggan merupakan orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses
menghasilkan produk. Sedangkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan perusahaan
sebelum tahap proses menghasilkan produk disebut sebagai pemasok. Berdasarkan
pandangan tradisional pelanggan dan pemasok merupakan entitas eksternal.
B. Macam-macam
Pelanggan
Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan
terlebih dahulu diidentifikasi jenis-jenis pelanggan. Pada dasarnya, dikenal 3
macam pelanggan dalam system kwalitas modern, yaitu :
1. Pelanggan internal
Adalah orang atau divisi yang berada dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada performa pekerja / perusahaan. Contoh :
bagaian-bagian pembelian,produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutmen, dan
karyawan. Seperti : bagian pembayaran gaji harus memandang karyawan yang akan dibayar
gajinya sebagai pelanggan yang harus dipuaskan seperti menerima pembayaran gaji
tepat waktu dan tepat jumlah,tanpa kesalahan administrasi,dan lain lain mutlak
diperhatikan oleh bagian pembayaran gaji yang dalam hal ini bertindak sebagai
pemasok internal.
2. Pelanggan antara
Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak
atau berperan sebagai perantara,bukan sebagai pemakai akhir produk.Sebagai
Contoh,suatu hotel menerima pesanan tempat dari agen perjalanan.Dalam hal
ini,hotel bertindak sebagai pemasok,agen perjalanan merupakan pelanggan
antara,dan tamu pengguna kamar hotel adalah pelanggan akhir atau pelanggan
nyata.Pihak pihak yang terlibat atau melakukan transaksi produk harus
dipuaskan.
3. Pelanggan eksternal
Pelanggan eksternal adalah pembeli atau
pemakai akhir produk,sering disebut sebagai pelanggan nyata.Pelanggan exsternal
merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan.Sebagai
contoh pasar swalayan (supermarket) yang menerima pembayaran dengan menggunakan
kartu kredit.Dalam kasus ini,pelanggan pembayaran (bank) maupun pelanggan
pemakai produk (pemegang kartu) harus dipuaskan oleh pasar swalayan yang
bertindak sebagai pemasok.
C. Konsep Kepuasan Pelanggan Internal
Tidak mungkin
terjadi “fokus pada pelanggan” tanpa didahului oleh “fokus pada karyawan”.Oleh
karena itu,jika kita bicara “fokus pada pelanggan” maka konteks seharusnya
adalah “pelanggan internal dan eksternal”.Dalam hal ini terkadang perusahaan
lupa.Ia terlalu banyak berkonsentrasi pada pelanggan eksternal,kurang
memperhatikan pelanggan internalnya.
Biasanya
perusahaan memfokuskan layanan pelanggan secara eksternal.Jutaan rupiah
dialokasikan untuk kepentingan ini dengan harapan akan berhasil merayu dan
mempertahankan pelanggan. Sementara itu,hanya sedikit perhatian yang diberikan
pada layanan secara internal.Padahal,layanan pelanggan secara internal yang
buruk berpengaruh pada kepuasan pelanggan penghubung dan pelanggan eksternal.
Agar layanan
kepada pelanggan berjalan baik,pastikan komitmen perusahaan/organisasi pada
layanan pelanggan secara internal sesuai dengan fokus perusahaan pada perhatian
pelanggan eksternal.
Ketika
berpikir tentang layanan pelanggan kita berpikr tentang karyawan yang melayani
pelanggan di konter atau telepon.Tapi sebenarnya layanan pelanggan terjadi juga
dalam perusahaan dengan jenis usaha yang lain.Seberapa baik karyawan anda
melayani pelanggan internal atau divisi lain.
Mutu
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan eksternal seringkali ditentukan oleh
mutu pelayanan yang saling diberikan pelanggan internal yaitu karyawan satu
sama lain.
Perusahaan
diharapkan menciptakan filosofi ‘pelanggan internal”,yaitu dengan cara
mendorong partisipasi karyawan dalam melakukan perbaikan pelayanan.
Konsep
kepedulian pelanggan akan lebih dipahami apabila seluruh organisasi menyadari
bahwa mereka mempunyai pelanggan.Mutu pelayanan yang dipasok ke karyawan dalam
organisasi menetukan seberapa baik pelanggan luar dilayani.
Mutu Pelayanan Eksternal
|
Pelanggan Yang Puas
|
Pertahanan dan Loyalitas Pelanggan
|
Mutu Pelayanan Internal
|
Hubungan antara
kepedulianterhadap pelanggan internal,eksternal dan loyalitas pelanggan
Cara
meningkatkan mutu pelayanan internal :
·
Memehami tentang
kebutuhan pelanggan internal.
·
Perbaikan proses kerja.
·
Standarilisasi dan
penghargaan.
D. Prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan Eksternal
Kepuasan
pelanggan sangattergantung pada persepsi dan harapan pelanggan.Sebuah
perusahaan perlu mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dan
harapan pelanggan.Faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Kebutuhan
dan keinginan,yaitu berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh pelanggan
2. Pengalaman
masa lalu ketika mengkonsumsi produk dan layanan.
3. Pengalaman
teman-teman,cerita teman pelanggan tentang kualitas produk dan layanan.
4. Komunikasi
melalui iklan dan pemasaran atau persepsi yang timbul dari image iklan.
Tingkat kepuasan yang diperoleh
para pelanggan sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang/jasa yang
mereka nikmati. Sifat kepuasan bersifat subjektif, namun dapat diukur melalui
survey atau indeks kepuasan pelanggan masyarakat. Kepuasan pelanggan dibangun
atas dasar beberapa prinsip yang digunakan Untuk menilai suatu organisasi dalam
memberikan pelayanan: tangibles (bukti nyata), realibility (terpercaya, tahan
uji), responsiveniss (respon, cepat tanggap), assurance (kepastian), empathy
(empati).
Ada 5 prinsip utama yang harus djalankan agar
pelanggan menjadi sangat puas atau setidaknya terpenuhi ekspstasinya.
·
Memahami pelanggan,pelanggan
adalah manusia yang harus dikelola keinginannya.memahami pelanggan merupakan
langkah pertama yang terpenting.Apabila anda berhasil memahami kebutuhan
pelanggan,maka langkah berikutnya akan terasa mudah dan membuat anda senang.
·
Membuat pelanggan
mengerti semua layanan anda.pelanggan yang sudah datang ke perusahaan anda bisa
dipastikan telah memiliki keparcayaan dengan produk layanan yang
disediakan.Atau setidaknya mereka telah mendengar berita positif tentang usaha
anda. Buatlah mereka mengetahui secara lengkap dan jelas semua produk/ layanan
yang perusahaan Anda miliki. Jangan biarkan mereka pulang dengan informasi yang
tidak lengkap atau bahkan salah persepsi.
·
Menciptakan
kesan positif Kesan positif yang terekam di benak customer Anda akan selalu
diingat. Hal sederhana yang bisa dilakukan misalnya adalah dengan memberikan
senyum/ salam yang ramah, menjaga kebersihan, mau mendengarkan dan membantu
mereka dengan tulus serta cepat tanggap. Percayalah! Mereka akan menceritakan
’kebaikan’ perusahaan Anda kepada orang-orang terdekatnya sehingga akan
menciptakan WOM (Word of Mouth) yang baik.
·
Senantiasa menggunakan kata-kata positif Kata-kata yang positif akan ditangkap oleh
customer sebagai kesan yang positif juga. Sebaiknya jangan pernah menggunakan
kata-kata negatif karena akan memberikan citra negatif untuk perusahaan Anda.
Jangan pernah menyalahkan mereka, apalagi membuatnya marah. Hormati mereka
sebagai pelanggan Anda sehingga merasa aman dan diperhatikan.
·
Mempertahankan
yang sudah baik dan terus melakukan perbaikan.Apabila selama ini pelanggan anda
sudah merasa puas dengan produk dan layanan yang ada maka perusahaan anda wajib
mempertahankannya.Buatlah sesuatu yang sudah baik menjadi standar baku dan
ciptakan perbaikan terus menerus agar menjadi semakin baik.
Kelima prinsip di atas akan sangat membantu
perusahaan Anda untuk memberikan layanan prima kepada customer yang akhirnya
akan tercipta kepuasan customer dan terbentuklah kelompok loyal customer yang
akan membantu proses komunikasi perusahaan atau organisasi jasa dan layanan
publik pada masyarakat luas.
E. Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Keberhasilan
strategi pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah
terpenuhi.Namun untuk kepuasan pelanggan tidaklah
mudah, karena tiap pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda
walaupun membutuhkan produk yang sama. Proses pemenuhan kepuasan pelanggan
tidak hanya membutuhkan produk atau jasa yang berkualitas saja, namun juga
membutuhkan adanya sistem pelayanan yang mendukung. Sehingga para pelanggan
akan merasa senang dengan produk atau jasa yang dibutuhkan, serta nyaman dengan
pelayanan yang diberikan.
Adanya
kepuasan pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset penjualan yang
dihasilkan. Jika pelanggan merasa puas akan suatu produk maka permintaan akan
meningkat dan omset penjualan pun ikut naik, sebaliknya jika pelanggan tidak
merasa puas maka permintaan akan menurun begitu juga dengan omset
penjualannya. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu,
pelanggan yang kurang puas dengan suatu produk tidak akan membeli ataupun
menggunakan lagi produk yang kita tawarkan. Selain itu pelanggan yang
kurang puas juga dapat menceritakan kepada konsumen lain tentang keburukan
produk yang mereka dapatkan, sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan
para konsumen.
Untuk itu,kami paparkan beberapa strategi
meningkatkan kepuasan pelaggan,agar terhindar dari kemungkinan buruk seperti
diatas :
1.
Berikan
produk yang berkualitas, serta bebas dari kerusakan ataupun kecacatan saat
sampai di tangan pelanggan. Sebaiknya cek terlebih dahulu kualitas produk atau
jasa yang akan diberikan kepada pelanggan
2.
Berikan
kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian, serta menggunakan
sistem yang mudah dipahami para pelanggan. Sehingga para pelanggan tidak merasa
kesulitan dengan pelayanan yang diberikan, baik pelayanan langsung maupun
pelayanan online
3.
Memperhatikan
harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini,
serta sesuaikan dengan nilai produk atau jasa yang ditawarkkan. Karena
pelanggan akan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang
diperoleh dari suatu produk
4.
Berikan
jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan, sehingga para
pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa yang ditawakan dan akan terus
menjadi pelanggan setia perusahaan kita. Misalnya dengan mencantumkan ijin dari
Badan POM bagi produk makanan dan obat.
Setelah memiliki beberapa strategi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, langkah berikutnya
Anda dapat mengukur kepuasan pelanggan anda dengan beberapa cara sederhana
berikut :
1.
Menggunakan
sistem saran dan kritik dari para pelanggan. Misalnya dengan menyediakan kotak
saran maupun kritik, atau menyediakan layanan telepon suara konsumen
2.
Dengan
mengadakan survey kepuasan pelanggan. Biasanya dilakukan dengan memberikan
kuesioner pada pelanggan yang sedang membeli produk kita, atau dapat juga
melakukan survey dengan melakukan telepon acak untuk menanyakan pelayanan yang
selama ini telah diberikan
3. Dengan mencoba menghubungi kembali pelanggan yang sudah lama tidak
membeli produk kita. Sehingga kita bisa mengetahui penyebab mereka berhenti
berlangganan, apakah karena kecewa dengan produk kita atau karena ada faktor
lain. Sehingga kita dapat mengevaluasi produk serta pelayanan yang selama ini
diberikan.
Dengan adanya penilaian kepuasan
pelanggan kita dapat mengetahui kebutuhan yang diinginkan para pelanggan. Yang
berpengaruh pula terhadap omset penjualan produk. Untuk itu berikan pelayanan
prima bagi setiap pelanggan Anda, agar mereka merasa senang dan nyaman dengan
produk kita.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pemaparan tulisan kami diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya peran kepuasan pelanggan
dalam dunia usaha.Selain pemenuhan kepuasan pelanggan eksternal,pelanggan
internal juga perlu mendapat perhatian.Karena kepuasan pelanggan internal
mempengauhi kepuasan pelanggan eksternal.Untuk mencapai kepuasan pelanggan akan
perusahaan harus fokus pada pelanggan.
Kunci untuk
membentuk fokus pada pelanggan adalah menempatkan para karyawan untuk
berhubungan dengan pelanggan dan memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan
yang diperlukan dalam rangka memuaskan para pelanggan.Jadi unsur yang paling
penting dalam pembentukan fokus pada pelanggan adalah interaksi antara karyawan
dan pelanggan.
Semakin
perusahaan mengetahui dengan baik para pelanggannya maka perusahaan
berkesempatan untuk dapat memenuhi kebutuhan,keinginan dan harapan pelanggan
secara lebih baik pula.Disisi lain,masing-masing pelanggan mengharapkan
pelayanan yang tidak bersifat rata-rata,melainkan lebih spesifik dan
personal,yang tentunya akan sangat bernilai bagi bisnis perusahaan.
Disusun oleh: Kosasih Dan Listyan Widiyastuti Mahasiswa STIE BUDI PERTIWI KARAWANG
DUKUNGAN INFORMASI UNTUK BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
DUKUNGAN INFORMASI UNTUK BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan,sasaran,strategi,rencana dan program kerja
perusahaan tersebut.Bidang fungsional dalam perusahaan dibagi menjadi dua kelompok
utama yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang memberikontribusi
langsung kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran,yang kedua
adalah bidang-bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang.Yang
tergolong pada kategori pertama ialah bidang produksi,bidang pemasaran,bidang promosi
dan bidang penjualan.Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya
manusia.
JENIS-JENIS INFORMASI PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN
Dalam mengelola perusahaan diperlukan berbagai jenis informasi guna mendukung
berbagai proses pengambilan keputusan,baik oleh manajemen puncak,manajer
berbagai bidang fungsional dan penyelenggara kegiatan oprasional.Oleh karena itu
pengolahan informasi mutlak perlu dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga informasi
terkumpul,terolah dan tersimpan dengan baik sehingga mudah ditelusuri apabila diperlukan
pengolahan informasi harus memenuhi persyaratan kelengkapan,kemutakhiran,kehandalan
dan kepercayaan.Dikaitkan khusus dengan pelaksanaan berbagai fungsional,jenis-jenis
informasi yang dibutuhkan adalah:
1. Informasi di bidang ekonomi.
2. Informasi di bidang politik.
3. Informasi tentang situasi keamanan dan ketertiban umum.
4. Informasi tentang lingkungan.
5. Informasi tentang pemasok.
6. Informasi tentang persaingan.
7. Informasi tenetang target group.
8. Informasi tentang kriteria yang dapat digunakan sebagai benchmarks kepuasan
konsumen.
9. Informasi tentang infrastruktur fisik yang tersedia ataupun yang akan tersedia.
10. Informasi tentang tahap dan jenis teknologi yang sudah dikuasai dan dapat diterapkan.
PRODUKSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Tujuan dan berbagai sasaran perusahaan hanya mungkin tercapai apabila perusahaan
menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang diminati konsumen.Konsumen timbul
apabila produk tersebut mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik dalam
arti kebutuhan fisik maupun kebutuhan nonfisik seperti kebutuhan status.Secara tradisional
konsumen meminati produk perusahaaan setelah mempertimbangkan banyak faktor seperti
mutu,harga,system pembayaran,jaminan penyimpanan pesanan pada waktu yang telah
disepakati bersama,jaminan produsen dan jaminan purnajual.Hal-hal yang tadi disebutkan
sebagai faktor-faktor tradisional tetapi dewasa ini timbul gejala baru dalam dunia bisnis
yang sifatnya mendunia,yaitu bahwa dalam proses produksi,manajemen dituntut menghargai
harkat dan martabat manusia di lingkungan perusahaan disamping adanya usaha sadar untuk
memproduksikan barang atau jasa tertentu dengan tidak merusak lingkungan.Manajemen
yang berhasil melakukan itu biasanya mendapatkan pengakuan dan penghargaan
internasional misalnya dalam bentuk sertifikasi ISO 9000 sertifikasi sejenis.
Disamping itu agar manajemen bidang produksi mampu menampilkan kinerja
yang benar-benar mendukung tercapainya tujuan dan berbagai sasaran perusahaan,perlu
memahami secara tepat “bisnis inti” (core business) dalam mana perusahaan bergerak.Pada
umumnya manajemen menetapkan satu bidang bisnis tertentu yang menjadi andalan
yang pada dasarnya dikaitkan dengan keunggulan komparatif yang dimiliki sehinggga
perusahaan dapat dikelola dengan tingkat efesiensi,efektifitas dan produktivitas yang
setinggi mungkin.Berbagai komponen dan keunggulan komparatif tersebut antara lain
ialah tersedianya dengan relatif mudah sumber daya manusia yang terampil dengan tingkat
upah/gaji yang tidak terlalu sulit dipikul oleh perusahaan,pengusahaan atau akses terhadap
bahan mentah atau bahan baku,lokasi perusahaan yang dekat dengan pasar yang telah
dikuasainya,sarana transportasi yang memadai,infrasruktur komunikasi yang handal,dan
sebagainya.Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa suatu perusahaan tidak boleh puas
hanya dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya,diperlukan keunggulan komparatif
yang memungkinkan perusahaan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak
dalam bidang bisnis yang sama dan menghasilkan produk sejenis atau subtitusi yang
memberikan kepuasan yang relatif sama bagi para konsumen.
Untuk menjalankan berbagai fungsi yang ada manajemen produksi memerlukan
informasi bukan hanya di bidang bisnis yang ditekuni seperti suplai bahan mentah atau
bahan baku,keadaan pasar,kondisi persaingan,produk apa yang sedang trendy dan lain
sebagainya.Juga berbagai kondisi lain seperti tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi
konsumen,penghasilannya,preferensinya,peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis,perkembangan tekhnologi yang dapat dimanfaatkan dan informasi lain
yang sejenis.Pentingnya pemilikan informasi akan terlihat apabila informasi tersebut akan
bermanfaat dan dapat digunakan secara lintas bidang dan lintas fungsi.
PEMASARAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Dapat dikatakan bahwa tidak banyak produk yang “mampu menjual dirinya
sendiri”,berarti lingkungan perusahaan terdapat fungsi pemasaran yang sasarannya antara lain
ialah agar:
a Para konsumen lama tetap “loyal” terhadap produk tertentu dengan tetap membeli
produk tersebut meskipun dipasaran terdapat poduk sejenis yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
b Para konsumen lama tidak “tergiur” oleh tersedianya produk subtitusi di pasaran.
c Konsumen baru tertarik memiliki dan menggunakan produk tersebut.
d Perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai.
e Memperbesar pangsa pasar.
f Mampu merebut segmen pasar tertentu,baik berdasarkan tingkat pendidikan,tingkat
penghasilan,jenis kelamin,kelompok usia,maupun domisili konsumen.
Pemasaran sebagai bidang fungsional dalam perusahaan merupakan fungsi yang amat
penting peranannya dalam upaya perusahaan meraih kemajuan,bukan hanya dalam bentuk
tingkat keuntungan yang wajar,akan tetapi juaga dalam arti pertumbuhan,perkembangan, dan
peningkatan kemampuan menghadapi persaingan di masa yang akan datang.
Dewasa ini semakin disadari bahwa terdapat konsep pemasaran yang penerapannya
di harapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan fungsi pemasaran secara efektif dan
efesien.Konsep tersebut pada dasarnya berkisar pada hal sebagai berikut:
a. Para manajer pemasaran dan tenaga profesional yang terdapat didalamnya dituntut
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar.
b. Pengembangan kegiatan pemasaran.
c. Koordinasi,kerjasama,interdependensi,interaksi dengan para penyelenggara bidang
fungsional lainnya di dalam perusahaan.
d. Tenaga kerja di bidang pemasaran harus terintegrasi secara mantap kedalam semua
silkus bisnis.
e. Segala kegiatan yang dilakukan organisasi merupakan upaya pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi tersebut.
Kelima hal tadi penting mendapat perhatian karena dalam menjalankan fungsi dan
kegiatannya para manajer tidak bebas dari hambatan dan kendala meskipun manajemen
puncak telah menentukan strategi yang tepat dan telah merumuskan kebijakan yang jitu.Teori
dan praktek pemasaran menunjukan paling sedikit lima bentuk kendala yang sering dihadapi;
1. Kebutuhan dan keinginan para pelanggan atau konsumen tidak selalu mudah di
identifikasi
2. Kegiatan pemasaran memerlukan biaya yang tidak sedikit.
3. Merupakan hal yang teramat sulit bagi manajer pemasaran untuk melakukan evaluasi
dari berbagai kombinasi variabel-variabel pemasaran yang mungkin dihadapi.
4. Satu keputusan tentang kegiatan pemasaran bukanlah tindakan yang berdiri sendiri
melainkan berkaitan atau berhubungan dengan berbagai keputusan lain.
5. Strategi dan keputusan tentang pemasaran tidak mampu mengendalikan hasil yang
dicapai.
Beberapa analisis yang biasa dilakukan fungsi pemasaran adalah analisis situasi yang
mencakup:
1. Analisis pasar.
2. Pengukuran pasar
3. Analisis profitabilitas dan produktivitas.
Informasi yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan dalam fungsi pemasaran dapat
diperoleh dari dalam organisasi ataupun dari luar organisasi,terlepas dari sumber mana
informasi tersebut didapat yang paling penting ialah jumlah,bentuk,jenis informasi itu
harus sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang
keseluruhan proses dan fungsi pemasaran dapat dibuat dengan tingkat akurasi yang setinggi
mungkin.
PROMOSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Kenyataan menunjukan bahwa ditinjau dari sudut pelembagaannya,promosi tidak
jarang “diperlakukan” sebagai suatu bidang fungsional sendiri,yang meskipun bukan terpisah
akan tetapi diperlukan sebagai tindak lanjut dari fungsi pemasaran.Praktek-praktek promosi
yang umum dilakukan menunjukan bahwa cara dan teknik yang dapat digunakan yang intinya
berkisar pada periklanan.Sangat menarik untuk menyimak bahwa dalam arti yang sebenar-
benarnya,program periklanan merupakan kegiatan komunikasi.Bahkan ada yang mengakatan
bahwa program periklanan yang efektif adalah program yang menggugah”naluri anak kecil
yang terpendam dalam diri konsumen”.Periklanan mengandung komponen komunikasi yaitu
adanya sumber,pesan yang ingin disampaikan,media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan,tanggapan atas pesan yang disampaikan itu oleh penerima pesan.Pesan yang ingin
disampaikan mengandung berbagai elemen seperti bahwa produk yang dipromosikan
merupakan sesuatu yang wajar atau pantas dimiliki oleh konsumen karena produk tersebut
mampu memenuhi sebagai kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut,bahwa para
konsumen mengambil keputusan tepat jika membeli,memiliki dan menggunakan produk yang
dipromosikan,ketimbang produk lain,bahwa produsen mempertaruhkan reputasinya dalam
menjamin mutu produk yang dipromosikan,bahwa harga yang ditawarkan bersaing,bahwa
persyaratan pembayaran yang dapat dinegosiasikan sehingga menguntungkan kedua belah
pihak dan jaminan lain oleh produsen yang merangsang minat konsumen yang menjadi
sasaran penyampaian pesan.
Karena kegiatan periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi bisnis program
periklanan harus mempunyai berbagai sasaran untuk dicapai,seperti:
1. Memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen atau calon konsumen tentang
produk yang dihasilkan dan perusahaan yang menghasilkannya sehingga kesadaran
mereka tentang produk yang menghasilkannya semakin tepat.
2. Mengingatkan konsumen bahwa terdapat produk yang di inginkan dan dibutuhkannya
dipasaran yang dihasilkan oleh perusahaan tertentu.
3. Mengubah sikap konsumen atas produk lain yang selama ini digunakan.
4. Mempengaruhi sikap konsumen sedemikian rupa sehingga timbul niat membeli,
memiliki, dan menggunakan produk tersebut.
5. Menumbuhkan kemauan kuat untuk membeli,memiliki dan menggunakan produk
yang diiklankan sehingga konsumen bersedia mengeluarkan biaya yang diperlukan
untuk itu.
Pencapaian berbagai sasaran periklanan akan lebih terjamin apabila manajer periklanan
dan seluruh jajarannya memahami dengan benar paling sedikit delapan unsur periklanan:
1. Kaitannya dengan strategi pemasaran.
2. Sasaran periklanan.
3. Anggaran yang tersedia.
4. Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
5. Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif
6. Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan.
7. Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
8. Apabila diperlukan,melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.
Kaitannya dengan strategi pemasaran.
Sasaran periklanan.
Anggaran yang tersedia.
Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif
Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan.
Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
Apabila diperlukan,melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.
Kiranya penting untuk memperhatikan bahwa produsen harus memegang teguh norma-
norma etika dalam kegiatan promosi yang dilakukannya,artinya bahwa materi iklan haruslah
faktual dalam arti hal-hal yang di kemukakan mengenai produk harus sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya,seperti mutunya, bahan yang digunaka dalam membuatnya,
kegunaannya, jangka waktu efektifitas penggunaannya, masa berlakunya jaminan,
persyaratan pembayaran, dan layanan penjualan.
PENJUALAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Jika program pemasaran dan promosi berhasil maka tindak lanjut yang diambil
adalah penjualan produk yang telah dihasilkan,salah satu tolak ukur keberhasilan program
pemasaran,promosi dan periklanan ialah apabila konsumen memberikan tanggapan atau
reaksi positif terhadap upaya promosi tersebut dalam bentuk kesediaan mengeluarkan
uang untuk membeli produk yang bersangkutan untuk memenuhi sebagian kebutuhan dan
keingiannya.Berbagai faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pembentukan wadah
bidang fungsional ini ialah besar kecilnya perusahaan,alternatif yang dipilih untuk kegiatan
penjualan,jenis pasar dimana produk dijual,sifat geografis para pembeli,estimasi volume
penjualan, dan faktor-faktor lain yang sejenis.
Keberadaan wiraniaga sebagai wadah untuk melakukan penjualan sangat penting
karena:
1. Mereka berperan sebagai sumber informasi tentang produk yang akan di jual.
2. Merekalah yang di anggap paling mengetahui potensi penjualan.
3. Merekalah yang memahami bentuk dan sifat tanggapan pembeli terhadap produk yang
telah dipromosikan.
4. Merekalah yang harus menjelaskan perubahan harga jual produk kepada berbagai
pihak apabila terjadi perubahan.
5. Para wiraniaga tersebut mengetahui kebijaksanaan dan tindakan pesaing.
Dalam menjalankan peranannya sebagai sumber informasi wiraniaga bertugas untuk
menindaklanjuti kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan
antara lain:
1. Pemberian informasi kepada para pembeli dan calon pembeli tentang manfaat produk
yang akan dijual.
2. Menjawab berbagai pertanyaaan pembeli mengenai produk.
3. Mmberikan bantuan yang diperlukan oleh distributor,agen, dan pengecer sedemikian
rupa sehingga mereka punya keinginan yang besar untuk terus berperan sebagai mitra
kerja perusahaan.
4. Melanjutkan kegiatan promosi dalam bentuk peragaan serta memberikan penjelasan
tentang kesiapan peresuahaan memenuhi permintaan para pembeli,sekalipun
jumlahnya meningkat.
5. Pemberian pelayanan yang cepat,akurat dan ramah kepada para pembeli sehingga
mereka merasa puas melakukan transaksi dengan perusahaan.
Manajer penjualan dan tenaga profesioanal dibawahnya perlu memiliki program
penjualan yang pada dasarnya berkisar pada:
1. Merumuskan dan menentukan sasaran penjualan sebagai tindak lanjut pelaksanaan
strategi pemasaran dan promosi yang telah dijalankan sebelumnya.
2. Menganalisis dan mengenali dengan tepat teknik penjualan yang paling tepat sehingga
mempunyai daya tarik yang kuat bagi pembeli dan calon pembeli.
3. Jaminan tersedianya tenaga wiraniaga yang bukan hanya mengenal produk yang akan
dijual dengan baik akan tetapi bahkan mencintai produk tersebut.
4. Penyusunan anggaran penjualan.
5.Penilaian pelaksanaan program penjualan sehingga diketahui faktor-faktor
pendukungnya disamping mengidentifikasi berbagai hambatan atau kendala yang
dihadapi.
Kemampuan mengunakan satu atau kombinasi beberapa system akan lebih menjamin
lakunya produk yang akan dijual pada gilirannya mendatangkan laba yang diinginkan oleh
perusahaan.Kemampuan akan terwujud apabila wiraniaga di bekali dengan kemahiran
menggunakan informasi yang diperlukan.
MANAJEMEN LOGISTIK SEBAI BIDANG FUNGSIONAL
Yang dimaksud dengan logistik ialah keseluruhan bahan,barang,alat, dan sarana yang
diperlukan dan digunakan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasarannya.Logistik yang dikelola dengan baik dapat dilihat dari “arus masuk” dan ”arus
keluar”.Yang dimaksud arus masuk adalah segala jenis bahan,barang,alat dan sarana yang
bersumber dari luar perusahaan contohnya bahan mentah yang kemudian diolah menjadi
barang jadi.Sedangkan yang dimaksud arus keluar adalah produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk disalurkan kepada berbagai pihak separti distributor,agen dan pengecer.
Proses Manajemen Logistik
Proses manajemen logistik terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengenai pengadaan.Pengadaan logistik dilakukan dengan tiga cara yaitu membeli,
menyewa atau membuat sendiri.Langkah yang paling banyak ditempuh ialah dengan
cara membeli,untuk menjamin kesemuanya itu tidak sedikit perusahaan yang
menggunakan pendekatan sentralisasi pembelian karena mepunyai beberapa manfaat
diataranya:
a. Tidak terjadinya duplikasi pembelian bahan/barang/alat/sarana oleh berbagai
satuan kerja dalam perusahaan yang hanya melihat kebutuhan atau keperluannya
sendiri padahal tidak mustahil ada bahan yang dapat digunakan oleh beberapa
satuan kerja.
b. Posisi tawar perusahaan vis a vis pemasok lebih kuat karena volume pembelian
yang besar daripada pembelian oleh masing-masing satuan kerja.
c. Kegiatan ketata usahaan logistik relatif lebih sederhana terutama dilihat dari
klasifikasi yang harus dilakukan.
Adakalanya perusahaan membuat sendiri alat tertentu yang diperlukannya,alasan
mengapa cara ini ditempuh karena lebih ekonomis.Namun dalam kondisi tertentu
pengadaan alat dilakuakn dengan cara menyewa alat tersebut.Ada dua cara dalam
proses penyewaan
a. Melakukan kontrak penyewaan alat tertentu yang berarti bahwa penyewa hanya
membayar sewa peralatan yang digunakan sedang pemilikan peralatan tetap
berada di tangan perusahaan yang menyewakan.
b. Hire purchase berarti setelah suatu jangka waktu tertentu alat yang disewakan
pada akhir jangka waktu tersebut peralatan yang disewakan menjadi milik
penyewa.
2. Penyimpanan.Pentingnya penyimpanan yang baik terlihat dari dua sisi.Satu sisi ialah
berbagai inventaris yang dimiliki belum tentu langsung digunakan,banyak segi-segi
teknis yang harus dipertimbangkan dalam penyimpanan misalnya klasifikasi dengan
mengunakan kode tertentu sehingga mudah ditemukan apabila tiba waktunya.Sisi
lainnya ialah bahan mentah/bahan baku yang telah selesai diolah yang siap di
pasarkan dan dijual belum tentu semuanya segara dapat di kirim,penyimpanannya
haruslah sedemikian rupa sehingga keamanannya terjamin,kondisinya terpelihara
baik,mudah diambil jika waktunya untuk dikirim.
3.Distribusi.Manajer logistik harus bisa menjamin bahwa kegiatan distribusi
berlangsung dengan cepat, tepat dan aman.Berarti alat pengangkut inventaris tersebut
harus sesuai dengan sifatnya,hal yang sama juga berlaku untuk produk yang disimpan
untuk sementara dan pada waktunya dikirim ke berbagai pihak yang menjadi saluran
pemasaran dan penjualan.
4. Penggunaan.Sorotan penggunaan tertuju pada inventaris perusahaan yang digunakan
secara internal,baik dalam proses pengolahan bahan mentah dan bahan baku menjadi
produk tertentu,maupun dalam arti sarana dan prasarana kerja yang digunakan dalam
rangka menjalankan roda perusahaan,termasuk mesin-mesin,alat-alat kantor serta
sarana dan prasarana lainnya.
5. Pemeliharaan.Sarana dan prasarana memerlukan pemeliharaan yang sangat cermat
karena ada asara yang hanya bermanfaat selaki pakai dan adapula yang dapat
digunakan berkali-kali.Maka manajer logistik dituntut untuk memahami segi-segi
teknis dari sarana dan prasarana kerja yang diperlukan oleh organisasi.
6. Penghapusan.Kebijakan tentang penghapusan merupakan keputusan manajemen
tingkat tinggi karena sifatnya yang multifaset atau multidimensi.Berarti batas
wewenang manajer logistik adalah melaksanakan kebijakan,dalam melaksanakan
kebijakan penghapusan tersebut manajer logistik harus menjamin kegiatan organisasi
tidak terganggu.
Manajemen logistik sebagai salah satu komponen tim manajemen dalam perusahaan yang
harus terlibat dalam suatu siklus bidang manajemen yang menjadi tanggung jawabnya karena
hanya dengan demikianlah kontinuitas kegiatan organisasi dapat berjalan.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Sumber daya manusia (resource) yang paling strategis yang dimiliki oleh suatu
organisasi.Ungkapan demikian sama sekali tidak mengabaikan pentingnya source
yang lain,seperti uang,mesin,metode kerja,bahan mentah atau bahan baku,sumber
energy,waktu,informasi dan pasar.Akan tetapi seperti dapat dilihat sebagai moto
perusahaan di kantor-kantor Union Carbide di seluruh dunia,sarana dan prasarana tersebut
hanya mungkin terjadi kegiatan organisasi.Yang membuat terjadinya kegiatan hanya
manusia.Dengan kata lain,manusia merupakan unsure terpenting dalam kehidupan suatu
organisasi.Betapapun besarnya kemampuan organisasi menyediakan,menguasai, dan
memiliki berbagai sarana dan prasarana serta betapapun tingginya kemahiran kelompok
manajerial merumuskan dan memilih strategi untuk ditempuh pada akhirnya tolak ukur
keberhasilan organisasi ditentukan oleh manusia yang bekerja di dalamnya.
Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagai bidang fungsional dalam suatu organisasi menjalankan berbagai fungsinya atas dasar
beberapa postulat yang mendasar sifatnya,yaitu:
1. Bahwa pekerja adalah makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang harus
diakui dan dihargai oleh oarnag ataupun pihak lain,termasuk para manajer dalam
organisasi damana meraka bekerja.
2. Bahwa bekerja dipandang bukan sekedar uapaya mencari nafkah bagi diri sendiri dan
bagi orang lain yang menjadi tanggungan pekerja,meskipun maksud itu tetap ada,akan
tetapi sebagai perwujudan keinginan untuk “mengangkat” harkat dan martabatnya itu.
3. Bahwa bekerja merupakan upaya pemenuhan berbagai kebutuhan insani tidak hanya
dalam bentuk kebutuhan fisik akan tetapi juga berbagai kebutuhan lain yang sifatnya
nonfisik.
4. Bahwa karena harkat dan martabat sebagai manusia terhormat dengan berbagai
predikatnya gaya manajerial yang tepat digunakan adalah gaya yang mencerminkan
pengakuan manajemen atas berbagai predikat tersebut.
5. Bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang khas dan oleh karena itu harus
diperlakukan bukan hanya secara menusiawi ditempatnya bekerja tetapi juga
memperhitungkan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam diri mereka,termasuk
perbadaan yang bersifat idiosinkratik sekalipun.
Berbagai postulat tersebutlah yang menjadi dasar penyelengaraan berbagai fungsi manajemen
sumber daya yang pada intinya terdiri dari:
1. Sistem informasi Sumber Daya Manusia.Inti suatu system informasi sumber daya
manusia terlatak pada informasi tentang:
a. Uraian semua jabatan yangada dalam organiasasi
b. Analisis pekerjaan yang lengkap sehingga diketahui aneka ragam pekerjaan yang
harus dilaksanakan
c. Uraian pekerjaan yang memberikan gambaran yang jelas tentang persyaratan yang
harus dipenuhi oleh tanaga kerja yang ditugaskan dan diberikan tanggung jawab
tertentu
d. Standar unjuk kerja yang digunakan sebagai tolak ukur tentang berhasil tidaknya
seseorang mengangku jabatan dan mengerjakan tugasnya.
2. Sekilas tentang perencanaan ketenagakerjaaan.Permintaan timbulnya tenaga kerja
karena berbagai factor seperti:
a. Pengembangan dan perluasan organisasi
b. Keputusan manajemen puncak menempuh kebijakan baru
c. Promosi bagi orang-orang tertentu yang pada gilirannya mengakibatkan terjadinya
lowongan
d. Adanya karyawan yang atas kemauannya sendiri berhenti bekerja apada
organisasi
e. Adanya karyawan yang dikenakan pemutusan hubungan kerja karena melakukan
pelanggaran yang sifatnya serius
f. Adanya karyawan yang memasuki masa purnabakti
g. Karena ada karyawan yang meninggal dunia
3. Perihal Rekrutmen.Dengan perkataan lain manajemen sumber daya manusia
menggarap berbagai sumber tenaga kerja baru yang dibutuhkan,sumber-sumber
tersebut antara lain:
a. Lamaran langsung oleh pencari pekerjaan
b. Lamaran tertulis
c. Lamaran informasi orang dalam
d. Lembaga pendidikan formal
e. Balai latihan kerja
f. Kantor departemen tenaga kerja
g. Organisasi penyedia tenaga kerja baru
h. Perusahaan konsultan yang menyediakan jasa pencarian tenaga kerja baru
i. Organisasi penyalur tenaga kerja sementara
j. Organisassi profesi
k. Asosiasi perusahaan sejenis,Organisasi serikat pekerja
4. Proses seleksi.Proses seleksi harus memenuhi tiga sasaran penting
a. Tersedianya tenaga keraja baru yang diperlukan serta memenuhi persyaratan
kualitatif yang dituntut oleh organisasi dilihat dari sudut pengetahuan,
ketrampilan, pengalaman, bakat dan minat.
b. Proses seleksi harus merupakan instrument yang mampu memberikan gambaran
tentang kemampuan tenaga kerja yang lolos seleksi untuk melakukan berbagai
bentuk penyesuaian yang dituntut oleh organisasi sehingga tenaga kerja yang
baru itu menampilkan perilaku sejalan dengan budaya organisassi yang menjasi
pilihannya sebagi tempat berkarya.
c. Proses seleksi harus merupakan alat yang ampuh untuk memperkirakan
kemampuan tenaga kerja baru untuk menghadapi stress dalam pekerjaan karena
telah terbukti bahwa berat atau ringan setiap pekerjaan mengandung stress.
5. Orientasi dan penempatan.Ada tiga alasan mengapa orientasi bagi karyawan baru
sangat penting:
a. Adanya rasa takut atau ngeri terhadap lingkungan organisasi yang baru saja
dimasuki.
b. Karyawan baru harus diberi kesempatan untuk mengenal organisasi
c. Agar rasa takut yang mungkin terdapat dalam dirinya hilang maka perlu
memperoleh informasi selengkap mungkin tentang berbagai hak dan kewajiban
sebagai karyawan organisasi.
Manajemen system imbalan.Karyawan biasanya menilai imbalan dengan
6.
mengguanakan empat perbandingan:
a. Diri sendiri di dalam organisasi.
b. Diri sendiri di luar organisasi.
c. Orang lain didalam organisasi.
d. Orang lain diluar organisasi.
Manajemen harus memperhitungakan kemampuan organisasi memberikan imbalan
kepada karyawan,uatu system imbalan harus:
a. Mempunyai daya terik bagi para tenaga kerja baru untuk bekerja di organisasi.
b. Mampu mempertahankan tenaga kerja yang baik untuk tetap bekerja di organisasi.
c. Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi niat karyawan untuk berhentidan
pindah ke organisasi yang lain.
d. Menjamin kepuasan kerja yang tinggi.
7. Perencanaan dan pengembangan karier.
8. Pendidikan dan pelatihan. Lima alas an mengapa pelatihan diperlukan:
a. Apabila terlihat gejala menurunnya produktifitas para karyawan.
b. Apabila karyawan melakukan banyak kesalahan dalam melakukan tugasnya.
c. Apabila terlihat gejala motivasi para karyawan rendah.
d. Apabila semangat kerja menurun.
e. Apabila manajemen puncak menentukan strategi baru
9. Penilaian kinerja.Dalam kaitan ini kiranya relevan untuk menekankan bahwa
penilaian kinerja dengan orientasi masa depan jauh lebih penting dibandingkan
dengan penilaian kinerja karyawan di masa lalu.
Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan,sasaran,strategi,rencana dan program kerja
perusahaan tersebut.Bidang fungsional dalam perusahaan dibagi menjadi dua kelompok
utama yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang memberikontribusi
langsung kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran,yang kedua
adalah bidang-bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang.Yang
tergolong pada kategori pertama ialah bidang produksi,bidang pemasaran,bidang promosi
dan bidang penjualan.Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya
manusia.
JENIS-JENIS INFORMASI PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN
Dalam mengelola perusahaan diperlukan berbagai jenis informasi guna mendukung
berbagai proses pengambilan keputusan,baik oleh manajemen puncak,manajer
berbagai bidang fungsional dan penyelenggara kegiatan oprasional.Oleh karena itu
pengolahan informasi mutlak perlu dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga informasi
terkumpul,terolah dan tersimpan dengan baik sehingga mudah ditelusuri apabila diperlukan
pengolahan informasi harus memenuhi persyaratan kelengkapan,kemutakhiran,kehandalan
dan kepercayaan.Dikaitkan khusus dengan pelaksanaan berbagai fungsional,jenis-jenis
informasi yang dibutuhkan adalah:
1. Informasi di bidang ekonomi.
2. Informasi di bidang politik.
3. Informasi tentang situasi keamanan dan ketertiban umum.
4. Informasi tentang lingkungan.
5. Informasi tentang pemasok.
6. Informasi tentang persaingan.
7. Informasi tenetang target group.
8. Informasi tentang kriteria yang dapat digunakan sebagai benchmarks kepuasan
konsumen.
9. Informasi tentang infrastruktur fisik yang tersedia ataupun yang akan tersedia.
10. Informasi tentang tahap dan jenis teknologi yang sudah dikuasai dan dapat diterapkan.
PRODUKSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Tujuan dan berbagai sasaran perusahaan hanya mungkin tercapai apabila perusahaan
menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang diminati konsumen.Konsumen timbul
apabila produk tersebut mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik dalam
arti kebutuhan fisik maupun kebutuhan nonfisik seperti kebutuhan status.Secara tradisional
konsumen meminati produk perusahaaan setelah mempertimbangkan banyak faktor seperti
mutu,harga,system pembayaran,jaminan penyimpanan pesanan pada waktu yang telah
disepakati bersama,jaminan produsen dan jaminan purnajual.Hal-hal yang tadi disebutkan
sebagai faktor-faktor tradisional tetapi dewasa ini timbul gejala baru dalam dunia bisnis
yang sifatnya mendunia,yaitu bahwa dalam proses produksi,manajemen dituntut menghargai
harkat dan martabat manusia di lingkungan perusahaan disamping adanya usaha sadar untuk
memproduksikan barang atau jasa tertentu dengan tidak merusak lingkungan.Manajemen
yang berhasil melakukan itu biasanya mendapatkan pengakuan dan penghargaan
internasional misalnya dalam bentuk sertifikasi ISO 9000 sertifikasi sejenis.
Disamping itu agar manajemen bidang produksi mampu menampilkan kinerja
yang benar-benar mendukung tercapainya tujuan dan berbagai sasaran perusahaan,perlu
memahami secara tepat “bisnis inti” (core business) dalam mana perusahaan bergerak.Pada
umumnya manajemen menetapkan satu bidang bisnis tertentu yang menjadi andalan
yang pada dasarnya dikaitkan dengan keunggulan komparatif yang dimiliki sehinggga
perusahaan dapat dikelola dengan tingkat efesiensi,efektifitas dan produktivitas yang
setinggi mungkin.Berbagai komponen dan keunggulan komparatif tersebut antara lain
ialah tersedianya dengan relatif mudah sumber daya manusia yang terampil dengan tingkat
upah/gaji yang tidak terlalu sulit dipikul oleh perusahaan,pengusahaan atau akses terhadap
bahan mentah atau bahan baku,lokasi perusahaan yang dekat dengan pasar yang telah
dikuasainya,sarana transportasi yang memadai,infrasruktur komunikasi yang handal,dan
sebagainya.Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa suatu perusahaan tidak boleh puas
hanya dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya,diperlukan keunggulan komparatif
yang memungkinkan perusahaan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak
dalam bidang bisnis yang sama dan menghasilkan produk sejenis atau subtitusi yang
memberikan kepuasan yang relatif sama bagi para konsumen.
Untuk menjalankan berbagai fungsi yang ada manajemen produksi memerlukan
informasi bukan hanya di bidang bisnis yang ditekuni seperti suplai bahan mentah atau
bahan baku,keadaan pasar,kondisi persaingan,produk apa yang sedang trendy dan lain
sebagainya.Juga berbagai kondisi lain seperti tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi
konsumen,penghasilannya,preferensinya,peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis,perkembangan tekhnologi yang dapat dimanfaatkan dan informasi lain
yang sejenis.Pentingnya pemilikan informasi akan terlihat apabila informasi tersebut akan
bermanfaat dan dapat digunakan secara lintas bidang dan lintas fungsi.
PEMASARAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Dapat dikatakan bahwa tidak banyak produk yang “mampu menjual dirinya
sendiri”,berarti lingkungan perusahaan terdapat fungsi pemasaran yang sasarannya antara lain
ialah agar:
a Para konsumen lama tetap “loyal” terhadap produk tertentu dengan tetap membeli
produk tersebut meskipun dipasaran terdapat poduk sejenis yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
b Para konsumen lama tidak “tergiur” oleh tersedianya produk subtitusi di pasaran.
c Konsumen baru tertarik memiliki dan menggunakan produk tersebut.
d Perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai.
e Memperbesar pangsa pasar.
f Mampu merebut segmen pasar tertentu,baik berdasarkan tingkat pendidikan,tingkat
penghasilan,jenis kelamin,kelompok usia,maupun domisili konsumen.
Pemasaran sebagai bidang fungsional dalam perusahaan merupakan fungsi yang amat
penting peranannya dalam upaya perusahaan meraih kemajuan,bukan hanya dalam bentuk
tingkat keuntungan yang wajar,akan tetapi juaga dalam arti pertumbuhan,perkembangan, dan
peningkatan kemampuan menghadapi persaingan di masa yang akan datang.
Dewasa ini semakin disadari bahwa terdapat konsep pemasaran yang penerapannya
di harapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan fungsi pemasaran secara efektif dan
efesien.Konsep tersebut pada dasarnya berkisar pada hal sebagai berikut:
a. Para manajer pemasaran dan tenaga profesional yang terdapat didalamnya dituntut
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar.
b. Pengembangan kegiatan pemasaran.
c. Koordinasi,kerjasama,interdependensi,interaksi dengan para penyelenggara bidang
fungsional lainnya di dalam perusahaan.
d. Tenaga kerja di bidang pemasaran harus terintegrasi secara mantap kedalam semua
silkus bisnis.
e. Segala kegiatan yang dilakukan organisasi merupakan upaya pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi tersebut.
Kelima hal tadi penting mendapat perhatian karena dalam menjalankan fungsi dan
kegiatannya para manajer tidak bebas dari hambatan dan kendala meskipun manajemen
puncak telah menentukan strategi yang tepat dan telah merumuskan kebijakan yang jitu.Teori
dan praktek pemasaran menunjukan paling sedikit lima bentuk kendala yang sering dihadapi;
1. Kebutuhan dan keinginan para pelanggan atau konsumen tidak selalu mudah di
identifikasi
2. Kegiatan pemasaran memerlukan biaya yang tidak sedikit.
3. Merupakan hal yang teramat sulit bagi manajer pemasaran untuk melakukan evaluasi
dari berbagai kombinasi variabel-variabel pemasaran yang mungkin dihadapi.
4. Satu keputusan tentang kegiatan pemasaran bukanlah tindakan yang berdiri sendiri
melainkan berkaitan atau berhubungan dengan berbagai keputusan lain.
5. Strategi dan keputusan tentang pemasaran tidak mampu mengendalikan hasil yang
dicapai.
Beberapa analisis yang biasa dilakukan fungsi pemasaran adalah analisis situasi yang
mencakup:
1. Analisis pasar.
2. Pengukuran pasar
3. Analisis profitabilitas dan produktivitas.
Informasi yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan dalam fungsi pemasaran dapat
diperoleh dari dalam organisasi ataupun dari luar organisasi,terlepas dari sumber mana
informasi tersebut didapat yang paling penting ialah jumlah,bentuk,jenis informasi itu
harus sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang
keseluruhan proses dan fungsi pemasaran dapat dibuat dengan tingkat akurasi yang setinggi
mungkin.
PROMOSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Kenyataan menunjukan bahwa ditinjau dari sudut pelembagaannya,promosi tidak
jarang “diperlakukan” sebagai suatu bidang fungsional sendiri,yang meskipun bukan terpisah
akan tetapi diperlukan sebagai tindak lanjut dari fungsi pemasaran.Praktek-praktek promosi
yang umum dilakukan menunjukan bahwa cara dan teknik yang dapat digunakan yang intinya
berkisar pada periklanan.Sangat menarik untuk menyimak bahwa dalam arti yang sebenar-
benarnya,program periklanan merupakan kegiatan komunikasi.Bahkan ada yang mengakatan
bahwa program periklanan yang efektif adalah program yang menggugah”naluri anak kecil
yang terpendam dalam diri konsumen”.Periklanan mengandung komponen komunikasi yaitu
adanya sumber,pesan yang ingin disampaikan,media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan,tanggapan atas pesan yang disampaikan itu oleh penerima pesan.Pesan yang ingin
disampaikan mengandung berbagai elemen seperti bahwa produk yang dipromosikan
merupakan sesuatu yang wajar atau pantas dimiliki oleh konsumen karena produk tersebut
mampu memenuhi sebagai kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut,bahwa para
konsumen mengambil keputusan tepat jika membeli,memiliki dan menggunakan produk yang
dipromosikan,ketimbang produk lain,bahwa produsen mempertaruhkan reputasinya dalam
menjamin mutu produk yang dipromosikan,bahwa harga yang ditawarkan bersaing,bahwa
persyaratan pembayaran yang dapat dinegosiasikan sehingga menguntungkan kedua belah
pihak dan jaminan lain oleh produsen yang merangsang minat konsumen yang menjadi
sasaran penyampaian pesan.
Karena kegiatan periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi bisnis program
periklanan harus mempunyai berbagai sasaran untuk dicapai,seperti:
1. Memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen atau calon konsumen tentang
produk yang dihasilkan dan perusahaan yang menghasilkannya sehingga kesadaran
mereka tentang produk yang menghasilkannya semakin tepat.
2. Mengingatkan konsumen bahwa terdapat produk yang di inginkan dan dibutuhkannya
dipasaran yang dihasilkan oleh perusahaan tertentu.
3. Mengubah sikap konsumen atas produk lain yang selama ini digunakan.
4. Mempengaruhi sikap konsumen sedemikian rupa sehingga timbul niat membeli,
memiliki, dan menggunakan produk tersebut.
5. Menumbuhkan kemauan kuat untuk membeli,memiliki dan menggunakan produk
yang diiklankan sehingga konsumen bersedia mengeluarkan biaya yang diperlukan
untuk itu.
Pencapaian berbagai sasaran periklanan akan lebih terjamin apabila manajer periklanan
dan seluruh jajarannya memahami dengan benar paling sedikit delapan unsur periklanan:
1. Kaitannya dengan strategi pemasaran.
2. Sasaran periklanan.
3. Anggaran yang tersedia.
4. Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
5. Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif
6. Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan.
7. Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
8. Apabila diperlukan,melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.
Kaitannya dengan strategi pemasaran.
Sasaran periklanan.
Anggaran yang tersedia.
Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif
Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan.
Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
Apabila diperlukan,melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.
Kiranya penting untuk memperhatikan bahwa produsen harus memegang teguh norma-
norma etika dalam kegiatan promosi yang dilakukannya,artinya bahwa materi iklan haruslah
faktual dalam arti hal-hal yang di kemukakan mengenai produk harus sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya,seperti mutunya, bahan yang digunaka dalam membuatnya,
kegunaannya, jangka waktu efektifitas penggunaannya, masa berlakunya jaminan,
persyaratan pembayaran, dan layanan penjualan.
PENJUALAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Jika program pemasaran dan promosi berhasil maka tindak lanjut yang diambil
adalah penjualan produk yang telah dihasilkan,salah satu tolak ukur keberhasilan program
pemasaran,promosi dan periklanan ialah apabila konsumen memberikan tanggapan atau
reaksi positif terhadap upaya promosi tersebut dalam bentuk kesediaan mengeluarkan
uang untuk membeli produk yang bersangkutan untuk memenuhi sebagian kebutuhan dan
keingiannya.Berbagai faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pembentukan wadah
bidang fungsional ini ialah besar kecilnya perusahaan,alternatif yang dipilih untuk kegiatan
penjualan,jenis pasar dimana produk dijual,sifat geografis para pembeli,estimasi volume
penjualan, dan faktor-faktor lain yang sejenis.
Keberadaan wiraniaga sebagai wadah untuk melakukan penjualan sangat penting
karena:
1. Mereka berperan sebagai sumber informasi tentang produk yang akan di jual.
2. Merekalah yang di anggap paling mengetahui potensi penjualan.
3. Merekalah yang memahami bentuk dan sifat tanggapan pembeli terhadap produk yang
telah dipromosikan.
4. Merekalah yang harus menjelaskan perubahan harga jual produk kepada berbagai
pihak apabila terjadi perubahan.
5. Para wiraniaga tersebut mengetahui kebijaksanaan dan tindakan pesaing.
Dalam menjalankan peranannya sebagai sumber informasi wiraniaga bertugas untuk
menindaklanjuti kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan
antara lain:
1. Pemberian informasi kepada para pembeli dan calon pembeli tentang manfaat produk
yang akan dijual.
2. Menjawab berbagai pertanyaaan pembeli mengenai produk.
3. Mmberikan bantuan yang diperlukan oleh distributor,agen, dan pengecer sedemikian
rupa sehingga mereka punya keinginan yang besar untuk terus berperan sebagai mitra
kerja perusahaan.
4. Melanjutkan kegiatan promosi dalam bentuk peragaan serta memberikan penjelasan
tentang kesiapan peresuahaan memenuhi permintaan para pembeli,sekalipun
jumlahnya meningkat.
5. Pemberian pelayanan yang cepat,akurat dan ramah kepada para pembeli sehingga
mereka merasa puas melakukan transaksi dengan perusahaan.
Manajer penjualan dan tenaga profesioanal dibawahnya perlu memiliki program
penjualan yang pada dasarnya berkisar pada:
1. Merumuskan dan menentukan sasaran penjualan sebagai tindak lanjut pelaksanaan
strategi pemasaran dan promosi yang telah dijalankan sebelumnya.
2. Menganalisis dan mengenali dengan tepat teknik penjualan yang paling tepat sehingga
mempunyai daya tarik yang kuat bagi pembeli dan calon pembeli.
3. Jaminan tersedianya tenaga wiraniaga yang bukan hanya mengenal produk yang akan
dijual dengan baik akan tetapi bahkan mencintai produk tersebut.
4. Penyusunan anggaran penjualan.
5.Penilaian pelaksanaan program penjualan sehingga diketahui faktor-faktor
pendukungnya disamping mengidentifikasi berbagai hambatan atau kendala yang
dihadapi.
Kemampuan mengunakan satu atau kombinasi beberapa system akan lebih menjamin
lakunya produk yang akan dijual pada gilirannya mendatangkan laba yang diinginkan oleh
perusahaan.Kemampuan akan terwujud apabila wiraniaga di bekali dengan kemahiran
menggunakan informasi yang diperlukan.
MANAJEMEN LOGISTIK SEBAI BIDANG FUNGSIONAL
Yang dimaksud dengan logistik ialah keseluruhan bahan,barang,alat, dan sarana yang
diperlukan dan digunakan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasarannya.Logistik yang dikelola dengan baik dapat dilihat dari “arus masuk” dan ”arus
keluar”.Yang dimaksud arus masuk adalah segala jenis bahan,barang,alat dan sarana yang
bersumber dari luar perusahaan contohnya bahan mentah yang kemudian diolah menjadi
barang jadi.Sedangkan yang dimaksud arus keluar adalah produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk disalurkan kepada berbagai pihak separti distributor,agen dan pengecer.
Proses Manajemen Logistik
Proses manajemen logistik terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengenai pengadaan.Pengadaan logistik dilakukan dengan tiga cara yaitu membeli,
menyewa atau membuat sendiri.Langkah yang paling banyak ditempuh ialah dengan
cara membeli,untuk menjamin kesemuanya itu tidak sedikit perusahaan yang
menggunakan pendekatan sentralisasi pembelian karena mepunyai beberapa manfaat
diataranya:
a. Tidak terjadinya duplikasi pembelian bahan/barang/alat/sarana oleh berbagai
satuan kerja dalam perusahaan yang hanya melihat kebutuhan atau keperluannya
sendiri padahal tidak mustahil ada bahan yang dapat digunakan oleh beberapa
satuan kerja.
b. Posisi tawar perusahaan vis a vis pemasok lebih kuat karena volume pembelian
yang besar daripada pembelian oleh masing-masing satuan kerja.
c. Kegiatan ketata usahaan logistik relatif lebih sederhana terutama dilihat dari
klasifikasi yang harus dilakukan.
Adakalanya perusahaan membuat sendiri alat tertentu yang diperlukannya,alasan
mengapa cara ini ditempuh karena lebih ekonomis.Namun dalam kondisi tertentu
pengadaan alat dilakuakn dengan cara menyewa alat tersebut.Ada dua cara dalam
proses penyewaan
a. Melakukan kontrak penyewaan alat tertentu yang berarti bahwa penyewa hanya
membayar sewa peralatan yang digunakan sedang pemilikan peralatan tetap
berada di tangan perusahaan yang menyewakan.
b. Hire purchase berarti setelah suatu jangka waktu tertentu alat yang disewakan
pada akhir jangka waktu tersebut peralatan yang disewakan menjadi milik
penyewa.
2. Penyimpanan.Pentingnya penyimpanan yang baik terlihat dari dua sisi.Satu sisi ialah
berbagai inventaris yang dimiliki belum tentu langsung digunakan,banyak segi-segi
teknis yang harus dipertimbangkan dalam penyimpanan misalnya klasifikasi dengan
mengunakan kode tertentu sehingga mudah ditemukan apabila tiba waktunya.Sisi
lainnya ialah bahan mentah/bahan baku yang telah selesai diolah yang siap di
pasarkan dan dijual belum tentu semuanya segara dapat di kirim,penyimpanannya
haruslah sedemikian rupa sehingga keamanannya terjamin,kondisinya terpelihara
baik,mudah diambil jika waktunya untuk dikirim.
3.Distribusi.Manajer logistik harus bisa menjamin bahwa kegiatan distribusi
berlangsung dengan cepat, tepat dan aman.Berarti alat pengangkut inventaris tersebut
harus sesuai dengan sifatnya,hal yang sama juga berlaku untuk produk yang disimpan
untuk sementara dan pada waktunya dikirim ke berbagai pihak yang menjadi saluran
pemasaran dan penjualan.
4. Penggunaan.Sorotan penggunaan tertuju pada inventaris perusahaan yang digunakan
secara internal,baik dalam proses pengolahan bahan mentah dan bahan baku menjadi
produk tertentu,maupun dalam arti sarana dan prasarana kerja yang digunakan dalam
rangka menjalankan roda perusahaan,termasuk mesin-mesin,alat-alat kantor serta
sarana dan prasarana lainnya.
5. Pemeliharaan.Sarana dan prasarana memerlukan pemeliharaan yang sangat cermat
karena ada asara yang hanya bermanfaat selaki pakai dan adapula yang dapat
digunakan berkali-kali.Maka manajer logistik dituntut untuk memahami segi-segi
teknis dari sarana dan prasarana kerja yang diperlukan oleh organisasi.
6. Penghapusan.Kebijakan tentang penghapusan merupakan keputusan manajemen
tingkat tinggi karena sifatnya yang multifaset atau multidimensi.Berarti batas
wewenang manajer logistik adalah melaksanakan kebijakan,dalam melaksanakan
kebijakan penghapusan tersebut manajer logistik harus menjamin kegiatan organisasi
tidak terganggu.
Manajemen logistik sebagai salah satu komponen tim manajemen dalam perusahaan yang
harus terlibat dalam suatu siklus bidang manajemen yang menjadi tanggung jawabnya karena
hanya dengan demikianlah kontinuitas kegiatan organisasi dapat berjalan.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Sumber daya manusia (resource) yang paling strategis yang dimiliki oleh suatu
organisasi.Ungkapan demikian sama sekali tidak mengabaikan pentingnya source
yang lain,seperti uang,mesin,metode kerja,bahan mentah atau bahan baku,sumber
energy,waktu,informasi dan pasar.Akan tetapi seperti dapat dilihat sebagai moto
perusahaan di kantor-kantor Union Carbide di seluruh dunia,sarana dan prasarana tersebut
hanya mungkin terjadi kegiatan organisasi.Yang membuat terjadinya kegiatan hanya
manusia.Dengan kata lain,manusia merupakan unsure terpenting dalam kehidupan suatu
organisasi.Betapapun besarnya kemampuan organisasi menyediakan,menguasai, dan
memiliki berbagai sarana dan prasarana serta betapapun tingginya kemahiran kelompok
manajerial merumuskan dan memilih strategi untuk ditempuh pada akhirnya tolak ukur
keberhasilan organisasi ditentukan oleh manusia yang bekerja di dalamnya.
Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagai bidang fungsional dalam suatu organisasi menjalankan berbagai fungsinya atas dasar
beberapa postulat yang mendasar sifatnya,yaitu:
1. Bahwa pekerja adalah makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang harus
diakui dan dihargai oleh oarnag ataupun pihak lain,termasuk para manajer dalam
organisasi damana meraka bekerja.
2. Bahwa bekerja dipandang bukan sekedar uapaya mencari nafkah bagi diri sendiri dan
bagi orang lain yang menjadi tanggungan pekerja,meskipun maksud itu tetap ada,akan
tetapi sebagai perwujudan keinginan untuk “mengangkat” harkat dan martabatnya itu.
3. Bahwa bekerja merupakan upaya pemenuhan berbagai kebutuhan insani tidak hanya
dalam bentuk kebutuhan fisik akan tetapi juga berbagai kebutuhan lain yang sifatnya
nonfisik.
4. Bahwa karena harkat dan martabat sebagai manusia terhormat dengan berbagai
predikatnya gaya manajerial yang tepat digunakan adalah gaya yang mencerminkan
pengakuan manajemen atas berbagai predikat tersebut.
5. Bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang khas dan oleh karena itu harus
diperlakukan bukan hanya secara menusiawi ditempatnya bekerja tetapi juga
memperhitungkan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam diri mereka,termasuk
perbadaan yang bersifat idiosinkratik sekalipun.
Berbagai postulat tersebutlah yang menjadi dasar penyelengaraan berbagai fungsi manajemen
sumber daya yang pada intinya terdiri dari:
1. Sistem informasi Sumber Daya Manusia.Inti suatu system informasi sumber daya
manusia terlatak pada informasi tentang:
a. Uraian semua jabatan yangada dalam organiasasi
b. Analisis pekerjaan yang lengkap sehingga diketahui aneka ragam pekerjaan yang
harus dilaksanakan
c. Uraian pekerjaan yang memberikan gambaran yang jelas tentang persyaratan yang
harus dipenuhi oleh tanaga kerja yang ditugaskan dan diberikan tanggung jawab
tertentu
d. Standar unjuk kerja yang digunakan sebagai tolak ukur tentang berhasil tidaknya
seseorang mengangku jabatan dan mengerjakan tugasnya.
2. Sekilas tentang perencanaan ketenagakerjaaan.Permintaan timbulnya tenaga kerja
karena berbagai factor seperti:
a. Pengembangan dan perluasan organisasi
b. Keputusan manajemen puncak menempuh kebijakan baru
c. Promosi bagi orang-orang tertentu yang pada gilirannya mengakibatkan terjadinya
lowongan
d. Adanya karyawan yang atas kemauannya sendiri berhenti bekerja apada
organisasi
e. Adanya karyawan yang dikenakan pemutusan hubungan kerja karena melakukan
pelanggaran yang sifatnya serius
f. Adanya karyawan yang memasuki masa purnabakti
g. Karena ada karyawan yang meninggal dunia
3. Perihal Rekrutmen.Dengan perkataan lain manajemen sumber daya manusia
menggarap berbagai sumber tenaga kerja baru yang dibutuhkan,sumber-sumber
tersebut antara lain:
a. Lamaran langsung oleh pencari pekerjaan
b. Lamaran tertulis
c. Lamaran informasi orang dalam
d. Lembaga pendidikan formal
e. Balai latihan kerja
f. Kantor departemen tenaga kerja
g. Organisasi penyedia tenaga kerja baru
h. Perusahaan konsultan yang menyediakan jasa pencarian tenaga kerja baru
i. Organisasi penyalur tenaga kerja sementara
j. Organisassi profesi
k. Asosiasi perusahaan sejenis,Organisasi serikat pekerja
4. Proses seleksi.Proses seleksi harus memenuhi tiga sasaran penting
a. Tersedianya tenaga keraja baru yang diperlukan serta memenuhi persyaratan
kualitatif yang dituntut oleh organisasi dilihat dari sudut pengetahuan,
ketrampilan, pengalaman, bakat dan minat.
b. Proses seleksi harus merupakan instrument yang mampu memberikan gambaran
tentang kemampuan tenaga kerja yang lolos seleksi untuk melakukan berbagai
bentuk penyesuaian yang dituntut oleh organisasi sehingga tenaga kerja yang
baru itu menampilkan perilaku sejalan dengan budaya organisassi yang menjasi
pilihannya sebagi tempat berkarya.
c. Proses seleksi harus merupakan alat yang ampuh untuk memperkirakan
kemampuan tenaga kerja baru untuk menghadapi stress dalam pekerjaan karena
telah terbukti bahwa berat atau ringan setiap pekerjaan mengandung stress.
5. Orientasi dan penempatan.Ada tiga alasan mengapa orientasi bagi karyawan baru
sangat penting:
a. Adanya rasa takut atau ngeri terhadap lingkungan organisasi yang baru saja
dimasuki.
b. Karyawan baru harus diberi kesempatan untuk mengenal organisasi
c. Agar rasa takut yang mungkin terdapat dalam dirinya hilang maka perlu
memperoleh informasi selengkap mungkin tentang berbagai hak dan kewajiban
sebagai karyawan organisasi.
Manajemen system imbalan.Karyawan biasanya menilai imbalan dengan
6.
mengguanakan empat perbandingan:
a. Diri sendiri di dalam organisasi.
b. Diri sendiri di luar organisasi.
c. Orang lain didalam organisasi.
d. Orang lain diluar organisasi.
Manajemen harus memperhitungakan kemampuan organisasi memberikan imbalan
kepada karyawan,uatu system imbalan harus:
a. Mempunyai daya terik bagi para tenaga kerja baru untuk bekerja di organisasi.
b. Mampu mempertahankan tenaga kerja yang baik untuk tetap bekerja di organisasi.
c. Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi niat karyawan untuk berhentidan
pindah ke organisasi yang lain.
d. Menjamin kepuasan kerja yang tinggi.
7. Perencanaan dan pengembangan karier.
8. Pendidikan dan pelatihan. Lima alas an mengapa pelatihan diperlukan:
a. Apabila terlihat gejala menurunnya produktifitas para karyawan.
b. Apabila karyawan melakukan banyak kesalahan dalam melakukan tugasnya.
c. Apabila terlihat gejala motivasi para karyawan rendah.
d. Apabila semangat kerja menurun.
e. Apabila manajemen puncak menentukan strategi baru
9. Penilaian kinerja.Dalam kaitan ini kiranya relevan untuk menekankan bahwa
penilaian kinerja dengan orientasi masa depan jauh lebih penting dibandingkan
dengan penilaian kinerja karyawan di masa lalu.
Subscribe to:
Posts (Atom)