UNIKNYA.COM]: Tradisi mudik bisa
dibilang hanya ada di Indonesia. Bagaimana dengan negara muslim lainnya?
Lain budaya, lain pula kebiasaan, dalam memeriahkan atau melaksanakan
Hari Iedul Fitri. Selama satu bulan lamanya, umat Muslim dunia
menjalankan ibadah Ramadhan yang ditutup dengan Shalat Ied, sebagai
simbol Kemenangan. Berikut 5 Tradisi Lebaran di berbagai negara:
1. Indonesia
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul
Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama
keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan
atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri,
umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini,
yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah
pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya
Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang
diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang
mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh
pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda.
Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik)
untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan
disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di
Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia,
Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua
memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya
masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk
bersilaturahmi, yang dikenal dengan “halal bi-halal”, memohon maaf dan
keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.
Idul Fitri di Indonesia (sumber : dari berbagai sumber)
2. Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan “Bayramınız Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayramınız Mübarek Olsun”.
Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka
(dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat
orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan
teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah
tiada.
Pada masa itu, orang yang lebih muda
akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di
dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga
biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan
salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen
tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.
Bayramınız Mübarek Olsun (sumber : dari berbagai sumber)
3. Arab Saudi
Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat
Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar
seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik,
dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging
domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi
di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.
Eid Mubarak in Arab (sumber : dari berbagai sumber)
4. Nigeria
Nigeria adalah negara sekuler yang
dihuni oleh sejumlah besar umat Islam dan Kristen. Oleh karena itu,
sebagian Muslim merayakan perayaan Idul Fitri, dimana banyak pula orang
Kristen turut berpartisipasi. Di Nigeria, Idul Fitri dikenal sebagai
“Sallah Kecil” dan umumnya orang saling menyapa dengan ucapan
tradisional: “Barka Da Sallah,” yang berarti “Salam di Sallah” dalam
bahasa Hausa. Umumnya di Nigeria, ketika Ied ditetapkan sebagai hari
libur nasional yang ditetapkan selama dua hari. Banyak keluarga Muslim
pulang ke kampung halaman masing-masing untuk mengunjungi keluarga dan
kerabat.
Barka da Sallah (sumber : dari berbagai sumber)
5. China
Di Republik Rakyat Cina, dari 56
kelompok etnis yang diakui secara resmi, 10 kelompok etnis diantaranya
adalah mayoritas beragama Islam. Kelompok-kelompok Muslim ini secara
total tercatat berjumlah 18 juta jiwa lebih menurut statistik resmi. Di
Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum
pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju
hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta
makan dan bersilaturahim pun dilakukan. Lebaran atau Iedul Fitri berhak
dan ditetapkan sebagai hari libur.
Di propinsi Yunnan, beberapa umat Muslim
pada Idul Fitri, mengunjungi makam leluhur dan makam tokoh Muslim
setempat. Di sana, mereka akan melakukan pembacaan dari Al Qur’an dan
membersihkan makam. Hal ini mengingatkan festival tahunan bersejarah
Qingming Cina, di mana orang pergi kuburan nenek moyang mereka, menyapu
dan membersihkan daerah itu dan membuat persembahan makanan. Ritual doa
ini dilakukan doa khusus untuk menghormati ratusan ribu Muslim tewas
selama Dinasti Qing, dan ratusan tewas selama Revolusi Kebudayaan. (**)
Lebaran di China (sumber : dari berbagai sumber)
Sumber: Wikipedia.org, uniknya.com, Agustus 2011